Banyak gamer percaya Ubisoft menggunakan game ini untuk mendorong skema berlangganan mereka.
Bagi banyak orang, membuat game seharusnya fokus pada menyenangkan konsumen, bukan memaksa mereka mengeluarkan lebih banyak uang.
Splash Art Game Star Wars Outlaws (Sumber Website Ubisoft.com)
Kontroversi lain yang muncul terkait Star Wars Outlaws adalah tuduhan bahwa Ubisoft menggunakan bot di media sosial untuk meningkatkan antusiasme terhadap game ini.
Alih-alih fokus pada pengembangan game berkualitas, beberapa gamer khawatir bahwa Ubisoft lebih memprioritaskan menciptakan hype palsu.
Banyak akun yang tampak tidak asli dengan profil yang serupa, dan komentarnya terdengar tidak seperti ditulis oleh manusia.
Beberapa pemain merasa bahwa hype mengenai teknologi game, seperti DLSS 3 dan RTX, tidak terdengar organik.
Mereka merasa Ubisoft berusaha menciptakan kegembiraan palsu, yang justru merendahkan kecerdasan para gamer.
Pemeran asli Kay Vees (Sumber Instagram @humberly)
Salah satu drama yang menimpa Star Wars Outlaws adalah keluhan beberapa pemain yang merasa bahwa pengembang membuat karakter utama terlihat "kurang menarik" demi agenda tertentu.
Walaupun kecantikan bersifat subjektif, banyak gamer merasa bahwa Kay Vess, karakter utama game ini, tidak seindah model Latina, Humberly Gonzales, yang menjadi inspirasinya.
Mereka bertanya-tanya mengapa pengembang tidak mempertahankan keindahan fisik model tersebut.
Banyak gamer yang lebih menyukai karakter protagonis yang menarik secara visual, dan beberapa dari mereka bahkan mengancam akan memboikot game ini.
Meskipun Star Wars Outlaws mungkin akan menjadi game yang luar biasa, beberapa pemain merasa bahwa politik tidak seharusnya dimasukkan dalam video game. Mereka berharap pengembang mulai mendengarkan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: UBISOFT