UEA Jadi Negara Pertama di Dunia Gunakan AI untuk Membuat Undang-undang

Ilustrasi AI.

INDOZONE.ID - Uni Emirat Arab (UEA) akan menjadi negara pertama yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat undang-undang federal dan lokal serta menunjukkan dan mengubah undang-undang yang sudah ada.

Langkah ini dilakukan seiring dengan disetujuinya kabinet baru pemerintah UEA, yakni Regulatory Intelligence Office, untuk membantu merampingkan sejumlah proses legislatif.

Kantor tersebut bertanggung jawab dalam merancang, melaksanakan, dan mengoordinasikan sistem regulasi AI bekerja sama dengan pejabat federal dan lokal.

Baca Juga: Tampil Mewah dengan Huawei Watch 5: Smartwatch Canggih untuk Aktivitas Sehari-hari Kamu

Sebagai bagian dari perubahan, para pejabat negara bahwa undang-undang, putusan pengadilan, prosedur eksekutif, dan layanan publik semuanya akan ditulis oleh komputer.

“Sistem legislasi baru yang didukung oleh kecerdasan buatan ini akan mengubah cara kita membuat undang-undang, menjadikannya lebih cepat dan lebih akurat,” kata Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, penguasa Dubai sekaligus Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.

UEA akan menggunakan AI untuk melacak bagaimana dampak undang-undang terhadap populasi dan ekonomi negara dengan membuat basis data hukum federal dan lokal.

Baca Juga: Nubia Tablet Pro Jago Multitasking dan Gaming, Secanggih Apa?

Penggunaan AI ini dilakukan setelah UEA menunjuk menteri AI pertama di dunia, Sultan al-Olama. Penunjukan ini dilakukan tak lama setelah perilisan Strategi Kecerdasan Buatan UEA.

Padahal tahun 2030, para pejabat negara memperkirakan bahwa AI memiliki nilai pasar global sebesar $15,7 triliun, yang akan mengurangi biaya pemerintahan sebesar 50% dan peningkatan produk domestik bruto (PBD) sebesar 35%.

Pejabat pemerintah juga memperkirakan bahwa AI akan mempercepat proses pembuatan undang-undang hingga 70%. AI juga secara rutin akan menyarankan pembaruan untuk legislasi yang berlaku.

Banner Z Creators.