Sebagai perbandingan, juara kategori pria manusia mencatat waktu 1 jam 2 menit.
Pusat robotika pembuat Tiangong sebagian besar sahamnya dimiliki oleh dua perusahaan milik negara, dan sisanya dimiliki oleh divisi robotika dari perusahaan teknologi besar Tiongkok seperti Xiaomi dan UBTech.
Menurut Tang Jian, kepala teknologi dari pusat tersebut, Tiangong bisa tampil unggul karena punya kaki panjang dan algoritma khusus yang meniru cara manusia berlari.
Salah satu robot humanoid menjadi peserta lari maraton di Beijing, China.
Tang juga cerita bahwa baterai robot diganti tiga kali selama lomba berlangsung.
Tapi tidak semua robot berjalan mulus. Ada yang langsung jatuh di garis start dan baru bisa bangun beberapa menit kemudian.
Ada juga yang nabrak pagar hanya beberapa meter setelah mulai berlari, sampai operator manusianya ikut terjatuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters