Foto ala Studio Ghibli di ChatGPT (X/ Ainun Najib)
INDOZONE.ID - Alat pembuat gambar baru di OpenAI sangat populer sehingga melelahkan GPU (Graphics Processing Unit) perusahaan. Alhasil, terpaksa pembatasan sementara diberlakukan, menurut CEO Sam Altman.
Alat ini menjadi viral karena kemampuannya menciptakan gambar bergaya Studio Ghibli yang kembali memicu terhadap kekhawatiran hak cipta.
CEO Sam Altman mengatakan, bahwa OpenAI telah membatasi sementara pembuatan gambar di ChatGPT karena permintaan yang sangat tinggi. Dengan adanya lonjakan ini, GPU perusahaan meleleh.
GPU merupakan unit proses grafis yang dirancang untuk menangani perhitungan yang berhubungan dengan visual dan grafis.
Altman tidak merinci pembatasan baru tersebut. Akan tetapi, langkah ini menyoroti adanya kebutuhan daya komputasi yang tinggi untuk memenuhi permintaan gambar dengan AI.
Untuk menghasilkan gambar dengan AI dalam jumlah besar, diperlukan GPU yang kuat, infrastruktur cloud berskala besar, serta konsumsi energi signifikan.
Baca Juga: 3 Prompt Cara Buat Gambar Ala Studio Ghibli di ChatGPT Gratis
Perusahaan meluncurkan fitur gambar AI ini pada hari Selasa 25 Maret 2025, yang menghasilkan gambar lebih realistis dan meningkatkan render teks. Altman menyebutnya sebagai tolok ukur baru bagi mereka untuk memberikan kebebasan kreatif.
Kebanyakan permintaan gambar tersebut digunakan untuk membuat gambar bergaya Studio Ghibli, studio animasi Jepang yang terkenal dengan film My Neighbor Totoro dan Spirited Away.
Dalam beberapa hari terakhir, media sosial dipenuhi dengan gambar orang, hewan, hingga peristiwa sejarah dengan gaya Ghibli.
Namun, maraknya gambar bergaya Ghibli menimbulkan banyak kritik oleh para seniman karena kemungkinan pelanggaran hak cipta. OpenAI saat ini juga menghadapi berbagai gugatan terhadap isu hak cipta ini.
Sebagai upaya untuk meredam kekhawatiran ini, perusahaan menyatakan bakal menambahkan fitur penolakan yang akan aktif jika pengguna ingin membuat gambar gaya seniman yang masih hidup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fortune