Kategori Berita
Media Network
Minggu, 02 FEBRUARI 2025 • 21:00 WIB

Kelabakan karena DeepSeek, OpenAI Rilis ChatGPT Gov

Banyak pengacara menggunakan AI untuk penelitian hukum dan menerima chatbots dengan referensi ke kasus hukum yang  tidak ada.

Polisi  menggunakan bukti AI untuk melakukan penangkapan palsu. Faktanya, para pemilih di California baru-baru ini menolak proposal penggunaan kecerdasan buatan untuk menetapkan jumlah jaminan tahanan.

Sebuah studi tahun 2024 yang dilakukan oleh HAI Universitas Stanford menemukan bahwa model AI legal Thomas Reuters dan LexisNexis diklaim bebas dari kesalahan dan "halusinasi AI".

Meski demikian, masih salah menjawab masing-masing 34% dan 17% respons yang dihasilkan informasi disertakan.

Meskipun angka ini lebih baik dibandingkan chatbot pada umumnya, yang memiliki tingkat kesalahan hingga 82%,  mengandalkan AI untuk mengambil keputusan hukum atau administratif masih membawa risiko yang signifikan.

Dampak Global Persaingan ChatGPT Gov vs DeepSeek

Pengumuman OpenAI datang hanya beberapa jam setelah DeepSeek merilis model AI generatif terbarunya, DeepSeek V3.

Baca Juga: DeepSeek, AI China yang Lebih Canggih dari ChatGPT: Bikin Saham AS Anjlok Rp16 Ribu Triliun!

Model ini dikatakan mampu bersaing dengan  GPT-4o  OpenAI dalam hal kinerja, tetapi 20-50 kali lebih hemat energi tergantung pada jenis tugasnya.

Manfaat efisiensi energi ini menimbulkan pertanyaan baru tentang perlunya membangun pusat data dan pembangkit listrik tambahan, jika hasil yang sama dapat dicapai dengan AI yang lebih hemat energi.

Pengumuman DeepSeek mempunyai dampak  besar. Nvidia, pemasok terkemuka unit pemrosesan grafis (GPU) yang digunakan dalam sistem AI, mengalami penurunan kapitalisasi pasar sebesar $600 miliar akibat berita tersebut.

Saham perusahaan  gas dan nuklir juga turun karena kekhawatiran bahwa permintaan listrik dari pusat data AI mungkin tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya.

Peluncuran ChatGPT Gov merupakan langkah maju yang besar dalam penggunaan AI di sektor pemerintahan, tetapi juga disertai dengan risiko yang signifikan dalam hal keamanan data, kepatuhan, dan keandalan.

Sementara itu, popularitas global DeepSeek telah menyebabkan AS, yang sebelumnya merupakan pasar AI terbesar, menantang DeepSeek dengan berbagai kemajuan dalam teknologi  hemat energi, sehingga membuat persaingan semakin ketat.

Pertanyaan besar yang masih harus dijawab adalah bagaimana AS dan pemerintah lain akan menanggapi inovasi ini, serta bagaimana regulasi akan berkembang untuk memastikan penggunaan AI yang aman dan efektif.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Digitaltrends.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kelabakan karena DeepSeek, OpenAI Rilis ChatGPT Gov

Link berhasil disalin!