Kategori Berita
Media Network
Kamis, 30 JANUARI 2025 • 10:40 WIB

DeepSeek: Censorship dan Dampaknya pada Industri AI Global

Hal ini mirip dengan "Great Firewall" yang terkenal di RRC yang memblokir akses ke beberapa informasi di dunia maya.

Perbedaan mencolok lainnya adalah bahwa DeepSeek tidak ragu untuk mengangkat isu-isu kontroversial di Amerika Serikat, sementara isu-isu yang sensitif terhadap kepemimpinan Republik Rakyat Tiongkok dianggap tabu.

Baca Juga: DeepSeek, AI China yang Lebih Canggih dari ChatGPT: Bikin Saham AS Anjlok Rp16 Ribu Triliun!

Dampak dan Bahaya Penggunaan DeepSeek

Sejumlah ahli industri menekankan pengaruh dari metode sensor yang digunakan oleh DeepSeek. Randall Hunt, CEO perusahaan rekayasa cloud Caylent, menekankan bahwa dalam model ini, "reward modeling" sangat dipengaruhi oleh regulasi sensor di Tiongkok.

Ini menunjukkan bahwa penguasaan informasi telah terintegrasi dalam inti model, bukan hanya lapisan luar yang dapat dengan mudah dihapus.

Beberapa perusahaan teknologi juga cemas terhadap risiko privasi. Joseph Lo, Kepala Platform Perusahaan di Broadridge, menekankan pemanfaatan DeepSeek dalam sektor keuangan harus ditolak karena pengolahan data dilakukan di luar AS.

Aleksandr Yampolskiy, mantan kepala keamanan di Oracle dan Goldman Sachs, menyatakan bahkan DeepSeek bisa jadi "kuda troya" lebih berbahaya dibandingkan TikTok dalam hal penyimpanan data pengguna.

Deepseek AI

Dari sisi bisnis, DeepSeek menawarkan tantangan besar. Perusahaan yang menerapkannya mungkin menghadapi tantangan hukum dan regulasi, terutama di negara-negara yang mengharuskan transparansi dan netralitas AI.

Ben Walker, CEO Ditto, menunjukkan bagaimana sensor dalam DeepSeek dapat memengaruhi transkripsi kesaksian hukum, mengakibatkan hilangnya informasi penting akibat penyaringan otomatis AI.

Baca Juga: Marak Ai Dijadikan Solusi oleh Gen Z, Menkomdigi Ingatkan Soal Kreatif dan Tanggung Jawab

Respon Amerika Serikat terhadap Global AI War

Kehadiran DeepSeek juga telah memicu reaksi cepat dari pemerintah AS. Donald Trump menegaskan bahwa kemajuan AI di Tiongkok harus menjadi alarm bagi industri AS untuk lebih waspada dalam bersaing dan menjaga keunggulan teknologi.

Pemerintah AS sudah memberlakukan sanksi perdagangan dan regulasi ekspor baru untuk mengurangi akses Tiongkok terhadap perangkat keras serta model AI yang canggih.

Dario Amodei, salah satu pendiri Anthropic, menulis di Wall Street Journal: "Tiongkok berusaha untuk mengejar ketinggalan, dan AS perlu bertindak proaktif agar tetap unggul."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Digitaltrends.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

DeepSeek: Censorship dan Dampaknya pada Industri AI Global

Link berhasil disalin!