"Pesan utama dari sini adalah bahwa, di alam semesta hipotetis dengan CTC, perjalanan waktu tidak akan terjadi dalam bentuk yang biasa digambarkan dalam fiksi ilmiah," katanya.
"Fluktuasi termal menghancurkan kausalitas makroskopik, dan menghapus semua ingatan," lanjutnya.
Penelitian Gavassino menunjukkan bahwa meskipun perjalanan waktu secara teoritis memungkinkan, banyak batasan alami yang membuatnya berbeda dari bayangan kita selama ini.
Dalam alam semesta hipotetis dengan CTC, segala sesuatu akan dirancang agar konsisten dan logis. Bahkan jika kamu kembali ke masa lalu, kamu tidak akan bisa benar-benar mengubahnya.
"Seperti yang sering terjadi, alam lebih kreatif daripada kita," pungkas Gavassino seperti menyimpulkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IFL SCIENCE