Dengan bentuk yang lebih ringkas dan praktis dibandingkan headset XR yang lebih besar seperti Meta Quest 3 atau Apple Vision Pro, harapan besar terletak pada kemampuan trio teknologi ini untuk menyempurnakan desain tersebut dan membuatnya layak digunakan sehari-hari.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Book 5 Pro 360, Laptop Convertible dengan Teknologi AI
Jika kacamata pintar ini berhasil dirilis dengan kualitas tinggi dan harga yang bersaing, potensi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari bisa sangat luas.
Kacamata pintar ini tidak hanya akan digunakan untuk hiburan atau permainan, tetapi juga untuk produktivitas, navigasi, dan bahkan kegiatan sosial.
Misalnya, pengguna dapat memanfaatkan fitur realitas campuran untuk melihat peta atau instruksi navigasi langsung di depan mata mereka tanpa perlu mengeluarkan ponsel.
Kacamata ini juga bisa digunakan untuk berkomunikasi secara lebih efisien dengan pesan atau notifikasi yang ditampilkan langsung di layar tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
Di dunia bisnis, kacamata pintar ini dapat menjadi alat kolaborasi yang sangat berguna, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dokumen, presentasi, atau data tanpa perlu menatap layar komputer. Semua interaksi ini bisa dilakukan secara real-time dengan dukungan AI yang semakin canggih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Theverge.com, Zdnet.com