Kategori Berita
Media Network
Jumat, 06 SEPTEMBER 2024 • 17:52 WIB

Qualcomm, Samsung, dan Google Kembangkan Kacamata Pintar Realitas

Di sisi lain, Samsung memiliki pengalaman luas dalam membangun perangkat keras, terutama smartphone Android yang populer di seluruh dunia.

Sementara Google, dengan platform Android dan pengembangan asisten AI multimodal Project Astra, juga membawa keahlian dalam menciptakan antarmuka pengguna yang intuitif dan cerdas.

Gabungan pengalaman dari ketiga perusahaan ini tampaknya menjadi jalan paling logis untuk mengembangkan kacamata pintar realitas campuran yang tidak hanya canggih, tetapi juga mudah diakses oleh konsumen.

Keunggulan Kacamata Pintar yang Terhubung dengan Smartphone

kacamat pintar (zdnet.com)

Salah satu faktor kunci yang membuat proyek ini menarik adalah keputusan untuk menghubungkan kacamata pintar dengan smartphone.

Ini berarti bahwa perangkat tidak perlu mengemas semua komponen berat seperti prosesor dan baterai, yang sering kali membuat headset VR dan XR tradisional terasa besar dan tidak nyaman.

Dengan mengalihkan sebagian besar beban komputasi dan daya ke smartphone, kacamata pintar ini dapat dibuat jauh lebih ringan dan lebih mudah dipakai dalam jangka waktu lama.

Cristiano Amon menyebutkan bahwa teknologi ini akan menghadirkan "pengalaman baru" di mana AI (kecerdasan buatan) memainkan peran penting.

"AI akan berjalan di perangkat, di cloud, dan sebagian di kaca, sebagian di telepon," ujarnya,

Ini membuka pintu bagi pengalaman interaksi yang lebih cerdas dan responsif, di mana kacamata pintar dapat menawarkan fungsi yang lebih dari sekadar tampilan informasi—mungkin termasuk pengenalan objek, terjemahan real-time, dan banyak lagi.

Tantangan di Depan: Harga dan Kualitas

Namun, meskipun proyek ini menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, terutama soal harga dan kualitas. Mengingat keterlibatan beberapa perusahaan besar dalam proyek ini, strategi penentuan harga akan sangat penting.

Salah satu alasan Apple Vision Pro mendapatkan perhatian besar adalah harganya yang sangat tinggi, mencapai $3.500.

Jika Qualcomm, Samsung, dan Google ingin menargetkan pasar yang lebih luas, mereka perlu menemukan keseimbangan antara teknologi canggih dan harga yang lebih terjangkau.

Selain itu, kualitas tampilan, optik, dan audio dari kacamata pintar ini harus benar-benar memuaskan pengguna.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Theverge.com, Zdnet.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Qualcomm, Samsung, dan Google Kembangkan Kacamata Pintar Realitas

Link berhasil disalin!