BRIN Teliti Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Kalangan Mahasiswa Indonesia

Ilustrasi AI

NDOZONE.ID - Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan penelitian mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di kalangan mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 396 responden dari berbagai kampus di Indonesia dan menghasilkan beberapa temuan menarik mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi ini dalam dunia pendidikan.

Beberapa mahasiswa mengungkapkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan telah memberikan dampak positif signifikan dalam proses belajar mereka. Mereka menyatakan bahwa AI dapat menjadi sumber inspirasi dan mempermudah penyelesaian tugas. Seorang responden menyoroti bahwa aplikasi AI seperti ChatGPT membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik.

Selain itu, aplikasi seperti Copilot juga memungkinkan mahasiswa untuk menulis kode program dengan lebih cepat dan efisien.

Namun, penelitian ini juga mengungkap beberapa masalah yang dihadapi dalam penggunaan AI di dunia pendidikan. Masalah yang diidentifikasi termasuk akurasi dan konten yang dihasilkan oleh aplikasi AI, keamanan digital, penurunan kualitas pembelajaran, serta berkurangnya nalar kritis. Beberapa mahasiswa merasa bahwa ketergantungan pada AI dapat membuat mereka menjadi lalai dan malas dalam berinovasi.

Syahrul Ramadhan, seorang peneliti di Pusat Riset Pendidikan BRIN, menekankan pentingnya keseimbangan dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam kurikulum dan aktivitas pembelajaran.

"Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan memang menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan, namun kita juga harus waspada terhadap dampak negatif. Penting untuk mencari keseimbangan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dan aktivitas pembelajaran sehingga kehadiran kecerdasan buatan dapat mendukung proses pembelajaran yang holistik dan mendalam, bukan untuk menggantikan," ujar Syahrul.

Penelitian ini tertuang pada jurnal yang berjudul "The Utilization of Artificial Intelligence in Indonesian Higher Education" (oleh Syahrul Ramadhan, Janu Arlinwibowo, Trina Fizzanty)

Penelitian ini menyoroti perlunya pendekatan yang bijak dalam memanfaatkan kecerdasan buatan di bidang pendidikan. Meskipun AI dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, ada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang muncul agar teknologi ini benar-benar dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.

Dengan temuan ini, diharapkan para pendidik dan pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan implikasi dari penggunaan kecerdasan buatan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang benar dan bijaksana.

Hal ini termasuk meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa dan mengembangkan kerangka kerja yang memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat bantu,bukan sebagai pengganti peran fundamental manusia dalam proses belajar-mengajar.