Aplikasi WhatsApp dan Instagram (foto: freepik/ rawpixel.com)
INDOZONE.ID - Di era digital saat ini, keamanan data pribadi menjadi isu yang semakin penting. Aplikasi palsu yang meniru platform populer seperti WhatsApp dan Instagram menjadi salah satu ancaman utama.
Aplikasi-aplikasi ini tampak seperti aplikasi resmi, tetapi dirancang untuk mencuri data pribadi pengguna. Berikut adalah beberapa jenis data yang dapat dicuri oleh aplikasi palsu tersebut:
Ilustrasi pencurian data. (Freepik/storyset)
Aplikasi palsu dapat mengakses dan mencuri informasi pribadi pengguna, seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan nomor telepon. Informasi ini dapat digunakan untuk pencurian identitas atau dijual di pasar gelap.
Baca Juga: Cara Membisukan Telepon WhatsApp dari Nomor Tak Dikenal dengan Mudah!
Aplikasi palsu sering kali menargetkan kredensial login, termasuk username dan password. Dengan informasi ini, peretas dapat mengakses akun pengguna dan mendapatkan akses ke pesan pribadi, foto, dan data lainnya.
Untuk aplikasi seperti WhatsApp, riwayat chat pengguna adalah sasaran utama. Aplikasi palsu dapat mengakses dan mencuri pesan pribadi, yang mungkin berisi informasi sensitif atau rahasia.
Baik WhatsApp maupun Instagram banyak digunakan untuk berbagi foto dan video. Aplikasi palsu dapat mengakses galeri foto dan video pengguna, mencuri konten pribadi, dan menyalahgunakannya.
Aplikasi palsu dapat mengakses buku alamat pengguna dan mencuri daftar kontak. Data ini dapat digunakan untuk mengirimkan spam atau untuk menargetkan serangan phishing terhadap teman dan keluarga pengguna.
Beberapa aplikasi palsu dapat melacak lokasi pengguna. Data lokasi ini bisa digunakan untuk berbagai tujuan jahat, termasuk pencurian fisik atau penargetan iklan yang lebih agresif.
Aplikasi palsu juga bisa mencuri data perangkat, seperti IMEI (International Mobile Equipment Identity), jenis perangkat, dan versi sistem operasi. Data ini dapat digunakan untuk memfasilitasi serangan yang lebih canggih atau untuk menghindari deteksi.
Aplikasi palsu dapat memantau aktivitas online pengguna, termasuk situs web yang dikunjungi dan aplikasi lain yang digunakan. Informasi ini bisa digunakan untuk membangun profil pengguna yang lebih rinci untuk tujuan iklan atau penipuan yang lebih spesifik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber