Ilustrasi kecerdasan artificial atau AI yang menjadi teknologi masa depan. (Freepik/nastiklis1992).
INDOZONE.ID - Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), Three Neuron V2 yang terdiri dari Bryan Tjandra, Nyoo Steven Christopher Handoko, dan Oey Joshua Jodrian menciptakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dapat secara otomatis menguji keselarasan antarperaturan perundang-undangan.
Penciptaan AI tersebut didasari atas seringnya terjadi ketidakharmonisan antarperaturan perundang-undangan, seperti pertentangan isi peraturan yang dapat mengancam kepastian hukum bagi masyarakat.
Enggak hanya itu, menyelaraskan peraturan perundang-undangan merupakan suatu tugas kompleks yang selama ini dilakukan secara manual.
“Adanya inovasi karya Tim Three Neuron V2 ini dapat membantu para legislator dan pembuat kebijakan dalam menjaga peraturan perundang-undangan tersebut tetap selaras dan tidak saling bertabrakan," kata Dekan Fasilkom UI, Petrus Mursanto.
Petrus Mursanto menjelaskan AI tersebut memanfaatkan legal textual entailment (LTE), suatu metode subbidang dalam pemrosesan bahasa alami atau natural language processing (NLP) dan AI yang berfokus pada penentuan hubungan logis antara dua teks hukum.
Ini bisa menjadi sebuah solusi yang dapat diterapkan dengan menggunakan dataset LawID yang juga diciptakan oleh tim Three Neuron V2 untuk keperluan LTE.
Baca Juga: Gokil, Teknologi AI Bantu Pasien Stroke Berusia 47 Tahun Kembali Berbicara!
"Dataset tersebut terdiri dari puluhan ribu data yang mencakup data primer seperti peraturan perundang-undangan, mulai dari level undang-undang dasar, undang-undang, sampai dengan peraturan turunannya, seperti peraturan pemerintah dan peraturan menteri, serta mencakup data sekunder seperti putusan-putusan Mahkamah Konstitusi," ujar dia.
Dalam memproses serta merangkum dokumen peraturan, kata Petrus, Tim Three Neuron V2 menggunakan berbagai model bahasa guna menghasilkan sub topik dengan menggunakan teknik BERTopic.
Salah satu model yang diusulkan dalam percobaan, yaitu BigBird-NLI telah diaplikasikan pada dataset LawID bagian LTE primer dan berhasil mencapai akurasi sebesar 99 persen pada data validasi setelah melalui proses fine-tuning menggunakan 800 pasangan ayat dari dokumen.
Baca Juga: Meta Rilis Model AI untuk Terjemahkan Ucapan dalam Banyak Bahasa
“Pasangan ayat ini dilabeli menggunakan semi-supervised labeling dan large languange models (LLM)," ujarnya.
Dari proses tersebut didapatkan bahwa mayoritas pasangan ayat dari dokumen peraturan menunjukkan keselarasan. Sementara persentase ketidakselarasan hanya berkisar 0,6 persen dari seluruh pasangan ayat.
"Pasangan ayat yang tidak selaras umumnya bersifat tidak selaras secara semantik tanpa memerlukan konteks yang mendalam," kata Petrus.
AI ciptaan Three Neuron V2 ini telah memenangkan kompetisi Statistika Ria dan Festival Sains Data (Satria Data) 2023 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di Malang pada 20-24 Agustus 2023.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA