Namun, argumen ini diimbangi oleh banyak penggemar yang mengapresiasi langkah Ubisoft untuk menghadirkan karakter yang lebih beragam dan inklusif dalam game mereka.
Yasuke dianggap sebagai simbol penting dari keberagaman dalam sejarah yang sering kali diabaikan.
Game Assassin's Creed Shadows (foto: ss/youtube/ Ubisoft)
Naoe, karakter wanita yang merupakan seorang shinobi, juga mendapatkan sorotan. Meskipun tidak sebanyak Yasuke, pemilihan karakter wanita sebagai salah satu protagonis utama diapresiasi oleh sebagian besar komunitas gamer.
Namun, ada beberapa kritik minor yang menyebut bahwa Naoe terlalu mirip dengan karakter-karakter shinobi dari game lain, dan tidak memberikan inovasi yang berarti dalam segi gameplay.
Baca Juga: Eks Pendiri Rockstar, Dan Houser Bakal Rilis Game Open World Buatan Studionya Sendiri
Sosok Yasuke dalam game 'Assassins Creed: Shadows'. (Istimewa)
Salah satu kritik utama terhadap Assassin's Creed Shadows adalah trailer perdananya yang hanya menampilkan CGI tanpa cuplikan gameplay.
Banyak penggemar merasa kecewa karena tidak bisa melihat bagaimana gameplay sebenarnya akan berjalan.
Ini membuat beberapa gamer ragu untuk melakukan pre-order, seperti yang diungkapkan oleh seorang pengguna Reddit yang menyatakan bahwa ia hanya akan membeli game ini jika mendapatkan ulasan positif di Metacritic.
Komunitas gamer membandingkan trailer ini dengan game-game samurai lainnya yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir, seperti Ghost of Tsushima dan Rise of the Ronin.
Banyak yang merasa bahwa Assassin's Creed Shadows tidak menawarkan sesuatu yang baru atau inovatif dalam genre tersebut.
Baca Juga: Microsoft Pamerkan Asisten AI Copilot yang Bisa Membimbing Gamer Bermain Minecraft
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Game Rant