Meski Durov menunjukkan kemampuan Grok dalam membersihkan obrolan dari spam, karakter chatbot ini bisa menjadi bumerang.
Dalam diskusi sensitif atau debat panas, gaya Grok yang sarkastik berpotensi memicu kesalahpahaman.
Belum lagi risiko misinterpretasi konteks yang bisa berujung pada respons tidak tepat.
Hadirnya Grok mungkin disukai beberapa pengguna karena keunikannya.
Sementara, orang lainnya mungkin akan segera mencari cara untuk menghilangkannya karena ketidaksukaan - seperti yang terjadi pada Meta AI.
Yang pasti, kehadiran Grok akan mengubah dinamika obrolan di Telegram, membawa pengalaman baru yang tak akan pernah membosankan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Techradar