Baterai dengan kapasitas 5.600 mAh menjadi sumber daya utama perangkat ini, ditunjang oleh pengisian daya tanpa kabel 50W.
Pengguna tidak perlu cemas mengenai performa perangkat meskipun dilapisi dengan emas yang sering kali dianggap sekadar untuk keindahan.
Pola emas di Huawei Mate XT meniru tekstur pedang Longquan, senjata yang telah menjadi bagian dari warisan budaya China selama lebih dari 2.500 tahun.
Pedang ini diciptakan oleh pandai besi legendaris Ou Yezi, yang diyakini telah menghasilkan pedang-pedang untuk kekaisaran.
Dengan desainnya, Huawei Mate XT menyampaikan pesan keberuntungan dan kesejahteraan, sehingga menjadikannya lebih dari sekadar perangkat, melainkan simbol budaya dan warisan yang hidup.
Huawei Mate XT Ultimate Design hadir dalam dua pilihan: model 1TB dengan harga $18.200 dan model 512GB yang lebih ekonomis, yakni $17.340 (sekitar Rp 262 juta).
Baca Juga: Huawei Mate XT: HP 3 Lipat Canggih dengan Harga Selangit, Tapi...
Untuk mereka yang mencari kemewahan dengan harga lebih bersahabat, versi tanpa lapisan emas tersedia mulai dari $2.740 atau sekitar Rp 41 juta.
Namun, lapisan emas serta sentuhan personalisasi dari Caviar menjadikan varian Ultimate Design ini sangat istimewa.
Huawei Mate XT Ultimate Design tidak hanya sekadar ponsel, melainkan juga simbol kemewahan, inovasi teknologi, dan penghargaan terhadap budaya.
Dengan layar yang dapat dilipat menjadi tiga bagian, spesifikasi tinggi, dan desain elegan yang terpengaruh oleh sejarah, perangkat ini berfungsi sebagai lambang status yang menggabungkan cara hidup kontemporer dengan warisan budaya yang mendalam.
Bagi kamu yang mencari kombinasi antara teknologi dan keanggunan, Huawei Mate XT Ultimate Design adalah pilihan ideal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Digitaltrends.com