Membanggakan! Siswa SD-SMP Berhasil Meraih Juara Lomba Coding di Korea Selatan

Dokumentasi para peserta yang menjuarai lomba Coding World Innovative Technology Challenge 2024

INDOZONE.ID - Pada hari Minggu (3/10/2024) sebanyak enam siswa SD dan SMP asal Indonesia berhasil meraih gelar juara dalam lomba Coding World Innovative Technology Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh Chonnam National University, Korea Selatan.

Lomba ini diikuti oleh banyak peserta yakni tidak hanya dari Indonesia namun negara tetangga seperti Filipina juga ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

Baca Juga: 83 Persen Gen Z Kecanduan Ponsel hingga Berdampak Negatif: Awas, Tanpa Sadar Jadi Pencandu!

Menurut Budi Chang, Ketua Delegasi Indonesia, tim Indonesia berhasil membawa pulang dua emas, satu perak dan tiga perunggu.

Berikut daftar siswa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia:

• Jose Norotouw dari Kota Jayapura
• Felicia Dahayu dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
• Esra Samuel Weyai dari Kabupaten Biak Numfor, Papua
• Cressya Wianopa dari Kabupaten Gunus Mas, Kalimantan Tengah
• Fanita Tenouye dari Kabupaten Nabire, Papua Tengah
• Uril Algifari dari Kabupaten Halmareha Tengah, Maluku Utara

Penyambutan para juara lomba Coding World Innovative Technology Challenge 2024.

Pencapaian yang mengharumkan nama bangsa ini merupakan hasil kerja keras para siswa setelah melaksanakan enam bulan pelatihan.

Para peserta diminta untuk melakukan latihan selama enam bulan, dua kali seminggu selama tiga hingga empat jam per hari.

Banyak peserta dari negara lain tidak menyangka bahwa tim Indonesia akan memborong gelar juara dalam waktu yang relatif singkat.

Baca Juga: Perkembangan Teknologi dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Menariknya, Budi menjelaskan bahwa sebelum mengikuti pelatihan yang intensif, para peserta memiliki kesulitan dalam berhitung.

Sehingga, mereka mendapatkan pelatihan berbeda dari Gasing Academy yang fokus dalam bidang matematika dan coding dimana para peserta melaksanakan pelatihan matematika selama sepuluh bulan dan coding selama enam bulan.

Menariknya, dari hasil pelatihan intensif, para siswa mampu menyelesaikan permasalahan matematika pada level SMA.