Ilustrasi Vivo S30 dan S30 Pro Mini
INDOZONE.ID - Kalau kamu lagi cari HP baru buat ganti Vivo V series lama, ada satu kandidat menarik nih—Vivo S30. HP ini kemungkinan besar bakal jadi rebranding dari Vivo V60, dan kalau benar, berarti banyak peningkatan yang bakal kamu dapatkan. Yuk, simak ulasannya!
Dari luar aja udah kelihatan keren. Desainnya boxy, frame-nya flat, dan bagian belakangnya pakai kaca yang minim sidik jari. Warna yang gue cobain ini lebih mirip gold soft dari pada kuning terang, dan rasanya elegan banget.
Kamera belakangnya punya modul hitam penuh, beda dari warna pink atau biru yang tetap kelihatan dua bulatan lensanya. Meskipun frame-nya masih dari polikarbonat, kesan premium tetap dapet kok.
Baca juga: Skate Reboot Segera Rilis: Playtest Terbesar Dibuka untuk Semua Pemain!
Layarnya pakai AMOLED 6,67 inci dengan bezel yang tipis. Dagu bawahnya agak tebal sedikit, tapi masih wajar. HP ini juga ringan dan tipis, cuma 192 gram dan tebal 7,49 mm.
Yang paling menarik adalah dapur pacunya: Snapdragon 7 Gen 4 (4nm, TSMC) yang diklaim punya peningkatan signifikan dibanding Gen 3. Skor AnTuTu-nya juga naik jauh dibanding Vivo V50.
Nah, ini bagian yang paling bikin penasaran. Vivo S30 punya kamera utama 50 MP, ultrawide 8 MP, dan yang baru: kamera telefoto 50 MP! Ini lompatan besar dari seri sebelumnya. Kamera depannya juga tetap 50 MP dengan autofocus.
Kualitas fotonya, terutama buat objek manusia, patut diacungi jempol. Efek fotonya berasa kayak pakai kamera profesional. Satu catatan aja, ultrawide-nya masih 8 MP jadi hasilnya terasa jomplang dibanding lensa utama.
Baca juga: Gampang Banget! Ini Dia Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Kamera depan dan belakangnya bisa rekam video hingga 4K 30 fps, dan kamu bisa ganti kamera saat sedang merekam—tapi hanya di 1080p 30 fps. Zoom-nya bisa sampai 100x untuk foto, dan 15x di video. Sayangnya, kontrol zoom-nya masih pakai slide dan agak lambat.
HP ini juga punya color profile seperti Vivid, Texture, dan Natural. Gue pribadi sih suka yang Vivid, karena warnanya lebih hidup.
Baterainya 5.000 mAh dengan dukungan fast charging 90W. Buat gaming, gue coba main Genshin Impact di setting rata kanan (60 fps). Rata-rata FPS-nya dapet 47,3 fps, lebih tinggi dari Vivo V50 (42,3 fps). Tapi, suhunya lebih panas juga, sampai 44,3°C.
Karena ini versi China, OS-nya pakai OriginOS 5 berbasis Android 15, bukan FuntouchOS seperti versi global. Buat gue pribadi, OriginOS lebih nyaman. Misalnya pas ngedit foto, watermark bisa dihilangin dulu, terus muncul lagi setelah selesai—praktis!
Di China, Vivo S30 dijual mulai dari Rp6,1 jutaan (12+256 GB) sampai Rp7,5 jutaan (16+512 GB). Tersedia dalam empat warna: pink, biru, kuning, dan hitam. Perlu diingat, harga ini bisa beda saat masuk Indonesia nanti.
Ada juga versi kecilnya yaitu S30 Pro Mini yang lebih compact (layar 6,31 inci), tapi pakai chipset Dimensity 9300+, RAM LPDDR5X, dan storage UFS 3.1. Rumornya, versi ini bakal masuk pasar global sebagai Vivo X200 FE. Menarik banget buat ditunggu!
Kalau Vivo S30 ini benar jadi Vivo V60, bisa jadi saingan berat di kelas menengah. Apalagi dengan tambahan lensa telefoto, chipset baru, dan desain yang makin kece.
Harapannya sih, harga pas rilis global nanti enggak naik drastis ya. Kamu sendiri gimana? Tertarik buat upgrade ke V60?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/Sobat HAPE