INDOZONE.ID - Industri hiburan Amerika Serikat semakin bias di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Palestina. Mereka yang mendukung kebebasan dan pembebasan Palestina mendapat kecaman dan tak jarang mengalami pemecatan sepihak. Sebaliknya, para pekerja kreatif akan mendapat tawaran pekerjaan, jika membela Israel.
Kondisi ini lah yang sedang terjadi di Netflix Amerika. Melansir The Streamr, seorang karyawan Netflix telah dipecat tanpa pemberitahuan karena membagikan konten pro-Palestina, yang berasal dari outlet media terkemuka seperti MSNBC dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di media sosialnya.
Netflix menilai, aksi karyawan yang mendukung Gaza dapat memecah belah anggota timnya, yang hanya terdiri dari lima orang.
Selain itu, sumber The Streamr juga mengungkapkan bahwa pola pemecatan ini sama dengan pemecatan Mellisa Barrera dari film Scream.
Tidak hanya karyawan biasa dan talen dari industri hiburan saja, petinggi di industri ini pun bisa saja didepak dari posisinya saat dia memosisikan dirinya di sisi Palestina.
Maha Dakhil misalnya, Kepala departemen perfilman di agensi CAA ini harus mundur dari jabatannya, setelah mengunggah genosida yang terjadi di Gaza, di Instagram pribadinya.
Karena ini, klien terpenting CAA, aktor Tom Cruise, datang langsung ke kantor agensi tersebut dan menyatakan dukungan pada Maha Dakhil. Sebagai tanggapan dari permohonan Cruise, Maha Dakhil masih diizinkan untuk menjadi agen.
Sementara itu, bagi agen yang mendukung Israel, talen pro-Palestina akan menjadi korban.
"Seperti yang saya laporkan minggu ini, saya percaya Melissa Barrera tidak lagi diwakili oleh seorang agen dan tim publisitasnya meninggalkannya. Ada kekhawatiran bahwa dipecat atau sebaliknya ditegur oleh pengusaha industri hiburan memiliki 'efek mencekam'," tulis laporan The Streamr, dikutip Senin (27/11/2023).
Hal ini dapat terjadi karena ada konsensus tidak eksplisit di kalangan anggota AMPTP (Alliance of Motion Picture and Television Producers).
Setelah dipecat karena mendukung Palestina, baik karyawan, talent, hingga pejabat di perusahaan hiburan akan masuk ke daftar hitam anggota AMPTP, seperti Paramount, Marvel Studios, hingga Lucasfilm.
"Ada juga kekhawatiran bahwa organisasi seperti Canary Mission, mencatat mereka yang berbicara menentang Zionisme dan pendudukan Israel, lalu memberikan informasi itu ke calon pemberi kerja dan (mereka) membatasi prospek individu tersebut," lanjut The Streamr.
Sebaliknya karyawan atau talent yang vokal mendukung Israel akan mendapat promosi besar-besaran dan peran besar dalam film atau serial. Anggota Serikat Hiburan WGA (Writers Guild of America) Noah Schnapp adalah salah satu contohnya.
Setelah giat berkeliling Los Angeles untuk membagikan stiker bertuliskan 'Zionisme Menarik' dan "Hamas adalah ISIS', Schapp dilaporkan bakal mendapat peran utama dalam Stranger Things Season 5.
Tidak hanya itu, meski Schnapp mendapat banyak hujatan dari masyarakat dunia, Netflix dikabarkan tidak akan memecat, mengganti, atau membunuh karakter yang bakal diperankan aktor 19 tahun ini.
Dengan kasus-kasus pemecatan ini memperlihatkan bagaimana ideologi pribadi, dalam hal ini Zionisme, sangat mempengaruhi praktik bisnis dan keputusan perusahaan terkait karyawan mereka.
Standar ganda dalam perlakuan terhadap suara-suara pendukung Palestina dan Israel pun diperlihatkan secara jelas oleh industri hiburan di Amerika Serikat.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators