Modus Sindikat Love Scamming Medsos di Batam: VCS Sampai Peras Korban Hingga Rp 22 M!

Ilustrasi live scmaming di medsos dengan kirim VCS untuk peras korban. (Freepik)

INDOZONE.ID - Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengungkap modus sindikat penipuan berkedok asmara atau love scamming di Batam dengan para pelaku dan korban merupakan warga negara asing (WNA). Sindikat ini beraksi dengan cara mengacar video call seks (VCS) hingga memeras para korban sampai Rp 22 miliar.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyebut sindikat ini beraksi lebih dulu dengan cara menyebar link tautan secara acak di media sosial. Para korban yang mengklik tautan tersebut akan diarahkan menghubungi atau VCS.

"Begitu kita buka, penasaran, begitu dibuka ada wajah kita, itu langsung dicapture," kata Pandra saat dihubungi wartawan, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga: Hati-Hati Penipuan Modus Baru Kirim Surat Tilang Lewat WA, Jangan Diklik!

Hasil tangkapan layar dengan adanya wajah korban akan menjadi bahan pelaku untuk memeras para korbanya. Dari catatan polisi, korban yang merupakan warga negara China ada yang merugi hingga Rp 22 miliar.

"Kerugian para korban ini nilainya sampai Rp 22 miliar kalau ditotal," beber dia.

Diberitakan sebelumnya, Polri bersama Ministry of Public Security of Republik Rakyat Tiongkok (RRT) membongkar kasus love scamming di Batam. Para pelaku ditangkap di kawasan Komplek Cammo Industrial Park Simpang Kara pada Selasa, 29 Agustus 2023 yang lalu.

Baca Juga: Foto Wabup Sleman Danang Maharsa Dijadikan Modus Penipuan WhatsApp

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho sebelunnya menyebut ada puluhan orang yang diamankan berkaitan dengan kasus ini. Para pelaku yang diamankan merupakan warga RRT.

"Pelaku WNA RRT dengan rincian jenis kelamin 83 orang laki-laki dan lima orang jenis kelamin perempuan ditangkap di daerah Cammo Industrial Park Simpang Kara," kata Sandi sebelumnya.