INDOZONE.ID - Apple Inc menjadi perusahaan pertama di dunia yang mencapai nilai pasar 3 triliun dolar AS, didorong oleh harapan ekspansinya di pasar baru serta ekspektasi mengenai pendekatan yang lebih moderat terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Dikutip Reuters, Senin (3/7/2023), peningkatan nilai pasar Apple menjadi salah satu yang paling mencolok dalam sebulan, yang ditandai minat investor terhadap potensi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Pembeli saham juga cenderung lebih memilih perusahaan dengan neraca keuangan yang kuat dan arus kas yang baik.
Laporan kuartal terbaru Apple pada bulan Mei menunjukkan pendapatan dan labanya melampaui ekspektasi analis. Selain itu, rekam jejaknya dalam melakukan pembelian kembali saham, yang memperkuat reputasinya sebagai investasi aman dalam ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga: Apple Lagi Bikin Aplikasi Kesehatan Khusus Pengguna iPhone, Kapan Rilisnya?
Dalam hal yang serupa, pembuat mobil listrik Tesla Inc mengalami lonjakan nilai pasar sebesar 28% pada bulan Juni.
Kenaikan pesat Tesla didorong oleh kesepakatan yang dicapai oleh pesaingnya, Ford Motor Co dan General Motors Co, untuk mendapatkan akses ke jaringan pengisian daya Tesla, yang berpotensi menjadikan pengisi daya Tesla sebagai standar industri.
Di sisi lain, Nvidia Corp bergabung dengan kelompok perusahaan bernilai pasar $1 triliun pada bulan lalu, dengan nilai kapitalisasi pasarnya naik 11,8%. Hal ini karena investor mempertaruhkan potensinya untuk menjadi salah satu penerima manfaat utama dari booming kecerdasan buatan.
Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan soal Produk AI, Apple Buka Ratusan Lowongan Baru
Saham perusahaan ini melonjak setelah perkiraan pendapatannya yang lebih dari 50% di atas perkiraan Wall Street pada bulan Mei.
Apple dan Microsoft Corp menempati posisi teratas dalam daftar 20 perusahaan global dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar pada akhir Juni.
Sebaliknya, nilai kapitalisasi pasar Alphabet Inc atau Google turun 2,3% bulan lalu menjadi $1,53 triliun, akibat tekanan persaingan yang meningkat dari Bing milik Microsoft, yang semakin dikenal setelah integrasi kecerdasan buatan di balik ChatGPT.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: