GTA 6 Ditunda, Tapi Masalah Industri Game Sudah Lebih Dalam dari Itu(Sumber:X/Eurogamer)
INDOZONE.ID - Penundaan perilisan Grand Theft Auto VI (GTA 6) hingga pertengahan 2026 telah mengguncang industri game. Tapi yang perlu kamu tahu, masalah sebenarnya jauh lebih besar dari sekadar jadwal rilis.
Banyak yang menyebut ini hanya gejala dari keruntuhan industri game seperti yang selama ini kamu kenal dan mungkin memang sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal pada "era lama".
Baca Juga: GTA 6 Resmi Ditunda, Aktor Kingdom Come Deliverance 2 Justru Bahagia: “Kesempatan Emas!”
Selama beberapa dekade terakhir, industri game didominasi oleh raksasa seperti Ubisoft, EA, dan 2K.
Mereka merilis game AAA setiap tahun, baik dalam bentuk waralaba tahunan seperti FIFA dan Call of Duty, maupun rotasi IP seperti Assassin’s Creed dan Far Cry.
Sementara itu, platform seperti Sony, Microsoft, dan Nintendo juga meluncurkan judul eksklusif mereka masing-masing.
Tapi realita saat ini sudah berbeda.
Model bisnis itu kini mulai kehilangan relevansi.
Game besar memerlukan biaya ratusan juta dolar dan waktu pengembangan hingga 7 tahun lebih, tapi hasil akhirnya belum tentu menguntungkan.
Bahkan, studio besar kini lebih banyak melakukan PHK dan pembatalan proyek, ketimbang merayakan kesuksesan.
Baru-baru ini, EA mengumumkan PHK terhadap lebih dari 300 karyawan dan membatalkan proyek dalam semesta Titanfall.
Codemasters yang sebelumnya meracik game WRC, juga ikut "diparkir".
Sementara itu, situs media game legendaris seperti Giant Bomb dan Polygon mengalami pergolakan kepemilikan dan pengurangan staf besar-besaran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurogamer.net