South of Midnight(Sumber:X/Compulsion Games)
INDOZONE.ID - Compulsion Games kembali menarik perhatian para gamer lewat judul terbarunya, South of Midnight.
Setelah sukses mencuri sorotan melalui Contrast (2013) dan We Happy Few (2018), kali ini mereka menggali mitologi khas Amerika Selatan dengan pendekatan visual yang benar-benar unik: animasi ala stop motion yang jarang ditemui di dunia game modern.
Baca Juga: Tanggal Rilis Game South of Midnight Diumumkan: Cuma Perlu Sabar Beberapa Bulan Lagi!
South of Midnight(Sumber:X/Shirrako)
Yang langsung mencolok dari South of Midnight adalah gaya visualnya yang berani dan teatrikal.
Di tengah tren grafis hiper-realistis, Compulsion justru memilih jalur berani dengan menyajikan animasi menyerupai boneka hidup, terinspirasi dari teknik klasik stop motion.
Cutscene dalam game ini dijalankan di 30fps, sementara beberapa animasi wajah hanya berjalan di 15fps untuk menciptakan efek “face plate” yang khas.
Namun jangan khawatir, gameplay utamanya tetap berjalan mulus di 60fps—mulai dari pergerakan kamera hingga aksi pertarungan.
Menariknya, efek stop motion ini bisa kamu nonaktifkan jika dirasa mengganggu, meski cutscene tetap terkunci di 30fps tanpa opsi untuk diubah.
Hasilnya? Dunia game yang terasa magis, aneh, dan benar-benar cocok dengan nuansa cerita yang menyelimuti perjalanan karakter utama, Hazel.
Selama sekitar 12 jam petualangan, kamu akan memainkan Hazel penyihir muda yang punya kemampuan mengendalikan dunia menggunakan “benang sihir”.
Mulai dari platforming, puzzle berbasis fisika, hingga pertarungan, semuanya dikemas dengan kontrol yang responsif dan peningkatan kemampuan yang terasa progresif.
Meskipun jalur ceritanya cenderung linier, arahan yang jelas dan fitur jalur penunjuk membuat eksplorasi terasa menyenangkan, terutama di tengah maraknya game open-world yang kadang membingungkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurogamer.net