Hideo Kojima Sang Visioner di Balik Game Metal Gear Solid dan Death Stranding 2

Salah satu aspek paling menyentuh dari Death Stranding 2 adalah pengaruh pengalaman pribadi Kojima dalam narasi gamenya.

Saat game pertama diluncurkan, ibunya telah meninggal dunia. Dalam sebuah wawancara dengan Vulture, Kojima mengungkapkan penyesalannya karena harus merahasiakan proyek studionya demi menghindari kekhawatiran ibunya.

Ia berharap bisa menunjukkan kesuksesannya, namun kesempatan itu tidak pernah datang. Tema tentang peran ibu dan figur orang tua perempuan pun secara mendalam tercermin dalam Death Stranding 2, menjadikannya lebih emosional bagi Kojima dan para pemain.

Ia pernah menyampaikan, "Hantu-hantu dalam permainan—mungkin orang tua saya adalah salah satunya, yang melihat saya di dunia ini.

Saya ingin memiliki metafora semacam itu, bahwa di dalam diri kamu, kamu terhubung dengan orang-orang yang telah meninggal." Kata-kata ini menggambarkan filosofi mendalam yang selalu hadir dalam karya-karyanya.

Setiap momen yang kamu alami, setiap game yang kamu mainkan, dan dalam kasus Kojima, setiap game yang ia ciptakan, akan selalu membekas dalam ingatan.

Menepis warisan semacam ini bukanlah hal yang bijak. Metal Gear Solid tetap menjadi salah satu waralaba game paling legendaris, dan Konami sadar bahwa tanpa keterlibatan langsung Kojima, mengotak-atik seri ini dapat memicu kemarahan besar dari para penggemar.

Metal Gear Survive adalah contoh nyata dari kegagalan dalam mencoba melanjutkan seri tanpa Kojima. Game ini hanya memanfaatkan aset dari The Phantom Pain dan mengikuti tren game bertahan hidup, tetapi hasilnya mengecewakan.

Kini, dengan hadirnya Master Collection dan proyek MGS Delta Snake Eater, banyak penggemar berharap bahwa ini adalah tanda kembalinya kejayaan seri tersebut.

Namun, apakah Konami akan berani melangkah lebih jauh dan menciptakan game baru dalam waralaba ini? Itu masih menjadi misteri. Satu hal yang pasti, DeathStranding2 kini mengirimkan pesan yang jelas mengenai bagaimana perasaan Kojima terhadap semua yang telah terjadi.