Wild Rift dirilis pas pandemi COVID 19, yang bikin promosi offline jadi gak efektif. Sementara itu, Mobile Legends masih berjaya tanpa gangguan berarti.
Selain kalah promosi, Wild Rift juga punya masalah teknis pas rilis. Banyak bug, lag, dan berbagai kendala lain yang bikin pemain kecewa.
Baca Juga: CEO Riot Games: Budget Arcane Season 2 Ditentukan dari Penjualan Skin Baru Ekko di LoL
Padahal, banyak fans LoL yang udah nunggu lama dan berharap banyak dari game ini. Tapi ternyata, bukan cuma gagal narik pemain baru, Wild Rift juga bikin fans lama kecewa.
Ditambah lagi, komunitas LoL yang terkenal eksklusif dan agak gatekeeping bikin pemain baru susah masuk.
Belum selesai masalah dengan Wild Rift, datang lagi pesaing baru yaitu Honor of Kings. Game ini lebih relevan buat pasar Indonesia dan punya peluang lebih besar buat sukses di sini. Dengan makin banyaknya pilihan MOBA mobile, Wild Rift makin kehilangan tempatnya.
Kalau ditarik kesimpulan, nasib LoL di Indonesia emang gak semulus di global. Terlambat masuk, strategi pemasaran yang kurang maksimal, publisher yang kurang kompeten, serta dominasi kompetitor bikin LoL gak bisa berkembang di sini.
Kalau Riot masih pengen dapetin hati pemain Indonesia, mereka harus punya strategi baru yang lebih kuat buat narik perhatian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/Duzzle