Epic, di sisi lain, berpendapat bahwa Pemblokir Otomatis justru memperkuat dominasi Google Play Store dan melanggar putusan juri dalam kasus hukum sebelumnya.
Dalam kasus tersebut, juri memutuskan bahwa praktik Google dalam mengelola Play Store, termasuk kesepakatan dengan produsen perangkat, adalah ilegal.
"Melanjutkan tindakan anti-persaingan ini akan merugikan pengembang dan konsumen serta melemahkan keputusan juri dan regulasi yang berlaku secara global," kata Epic.
Sebagai bagian dari tuntutannya, Epic meminta pengadilan untuk melarang praktik anti-persaingan tersebut dan memerintahkan Samsung menghapus Pemblokir Otomatis sebagai pengaturan default.
Gugatan ini muncul di tengah pengawasan yang semakin ketat terhadap dominasi perusahaan teknologi besar oleh regulator di berbagai negara, dengan undang-undang baru di Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang membatasi praktik bisnis raksasa teknologi.
Baca Juga: Kabar Gembira! Square Enix Resmi Luncurkan Final Fantasy XVI untuk PC di Steam dan Epic Games Store
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Japan Today