Bos Unity minta maaf. (Engine Unity)
INDOZONE.ID - Unity merupakan salah satu game engine paling populer dan paling banyak dipakai oleh para developer game untuk game-game buatan mereka, terutama untuk developer game indie.
Namun sayangnya Unity saat ini sedang terguncang oleh kontroversi besar terkait implementasi sistem runtime fee diumumkan pada September tahun lalu.
Di mana sistem tersebut, developer game akan dikenakan biaya tambahan untuk setiap instalasi game yang menggunakan game engine Unity jika game mereka setelah mencapai ambang batas instalasi dan pendapatan tertentu.
Baca Juga: Tuai Kontroversi dan Kena Hujat, CEO Unity Mengundurkan Diri
Sistem runtime fee ini akhirnya membuat banyak developer game yang menyuarakan dan mengkritisi keputusan Unity terhadap sistem tersebut lewat media sosial, terutama dari perusahaan game indie.
Dengan sistem yang bisa mengancam perusahaan game mereka, membuat developer game terpaksa harus pindah menggunakan game engine lain seperti Unreal Engine, Godot, Cocos dan lainnya untuk proyek game-game mereka kedepannya.
Hingga ada yang mematikan monetisasi iklan dan membekukan pembayaran pendapatan iklan kepada perusahaan, dalam upaya developer game untuk memboikot Unity, sebagai bentuk kekesalan mereka karena merasa dikhianati oleh kepercayaan yang besar kepada Unity.
Kontroversi ini akhirnya membuat CEO Unity, John Riccitiello, memutuskan untuk hengkang dari jabatannya pada bulan Oktober 2023.
Setelah kepergian Riccitiello, rencana Unity yang telah mem-PHK riburan karyawan dan pergantian CEO baru yang sekarang sudah digantikan oleh Matt Broomberg, nampaknya menjadi sebuah permulaan untuk Unity berbenah dalam upaya merestrukturisasi perusahaan kembali.
Dan setelah konsultasi dengan komunitas, pelanggan dan mitra perusahaan, Unity akhirnya secara resmi menghilangkan sistem runtime fee tersebut.
Melalui situs resmi dari Unity, yang ditulis oleh CEO baru Unity, Matt Broomberg, Unity secara resmi membatalkan sistem runtime fee dan kembali ke sistem berlangganan yang seperti dulu untuk game engine Unity 6.
Meskipun dengan catatan kali ini ada kenaikan biaya berlangganan bagi pengguna Unity Pro dan Unity Enterprise. Di mana untuk harga langganan untuk Unity Pro naik sekitar 8% dan untuk Unity Enterprise harga naik sebesar 25%.
Meskipun angka kenaikan terlihat cukup besar, namun jika dibandingkan dengan sistem runtime fee sebelumnya, biaya langganan bisa dibilang relatif lebih terjangkau.
Terlepas dari fakta bahwa Unity sebenarnya sudah berjanji akan mengimplementasikan sistem runtime fee yang dimulai pada 1 Januari 2024 dan berencana tidak akan menghilangkannya, karena merasa itu adalah bagian penting bagi perusahaan untuk di investasikan untuk industri game kedepannya.
Baca Juga: Diprotes soal Kebijakan Harga Baru, Unity Sampaikan Permintaan Maaf
Tetapi Broomberg berpikir bahwa melepas sistem yang dinilai “aneh dan konversial” tersebut adalah keputusan yang lebih baik, dengan harapan Unity bisa membangun kembali kepercayaan bisnis jangka panjang antara perusahaan dengan pelanggan dan mitra yang bekerja sama dengan Unity untuk beberapa tahun kedepan.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Verge, Unity.com