Isaac Newton, ilmuwan Inggris yang dikenal luas karena hukum gravitasi, juga memberikan sumbangsih penting dalam penyempurnaan termometer. Ia menyarankan penggunaan alkohol (aguardiente) sebagai cairan pengisi untuk pengukuran yang lebih stabil dan akurat.
Newton juga mencetuskan gagasan tentang skala suhu baru. Kemudian pada tahun 1714, fisikawan asal Belanda, Gabriel Fahrenheit, menggantikan alkohol dengan merkuri, yang memiliki sifat termal lebih stabil.
Ia menciptakan skala suhu Fahrenheit yang digunakan luas hingga kini, terutama di Amerika Serikat. Selanjutnya, ilmuwan asal Swedia, Anders Celsius, memperkenalkan skala baru dengan titik beku air pada 0 derajat dan titik didih air pada 100 derajat.
Skala Celsius inilah yang menjadi standar internasional dalam pengukuran suhu hingga sekarang.
Baca Juga: Motorola Razr 60: HP Lipat Cantik dari Motorola dengan Snapdragon 8 elite dan Body Bahan Kulit
Perjalanan termometer dari sebuah termoskop sederhana hingga menjadi perangkat canggih adalah contoh luar biasa dari bagaimana ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap, berkat kontribusi banyak pemikir jenius. Dari Galileo Galilei hingga Isaac Newton dan Gabriel Fahrenheit, tiap langkah kecil membawa perubahan besar dalam peradaban manusia.
Kini, termometer bukan hanya alat pengukur suhu, tetapi juga simbol dari bagaimana pengetahuan dan eksperimen yang tampak sederhana dapat menciptakan dampak luar biasa dalam kehidupan kita.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Infobae.com