Pertanyaan besarnya adalah: Akankah produk ini benar-benar mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, atau hanya menjadi aksesori premium bagi segelintir early adopter?
Dengan sumber daya hampir tak terbatas dan tim terbaik di industri, Altman dan Ive punya peluang besar. Tapi seperti kata pepatah Silicon Valley: "Hardware is hard."
Jika mereka berhasil, kita mungkin menyaksikan awal dari era baru di mana AI menjadi antarmuka utama, bukan layar sentuh.
Jika gagal, smartphone akan tetap raja—dan gadget AI mungkin harus menunggu generasi berikutnya untuk bisa bersaing. Bagaimanapun hasilnya, satu hal yang pasti: permainan baru saja dimulai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gizmodo