Pasar AI di Indonesia disebut sangat tumbuh pesat. Didukung pula oleh talenta-talenta muda di bidang teknologi yang jumlahnya banyak.
Ditambah lagi, masyarakat dari berbagai kalangan sudah memanfaatkan AI dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya, pertumbuhan AI di Indonesia optimis berkembang cepat.
Seperti yang diungkapkan CEO Teleperformance Indonesia Michael Wullur yang baru saja meresmikan kantor barunya Teleperformance (TP), pemimpin global dalam layanan digital Desnes, di Jakarta dan Customer Expersence (CX) Lab Indonesia. Ia melihat generasi muda menjadi populasi yang tumbuh pesat dalam perkembangan AI.
“Jumlah anak-anak muda yang mencapai 65 persen dari populasi merupakan sebuah peluang bagi Indonesia, dan TP akan memberikan peluang bagi tenaga- tenaga digital Indonesia untuk bekerja di perusahaan yang besar,” ujarnya saat meresmikan kantor barunya di RDTX Square Jakarta.
Momen peresmian kantor baru TP Indonesia di RDTX Square Jakarta. (Indozone)
Baca Juga: Nubia Neo 3 GT: HP Gaming Rp 2,9 Jutaan yang Bikin Ngiler, Ada AI Waifu Juga!
Optimisme itu ditandai dengan adanya 6.100 karyawan di seluruh Indonesia sudah professional di bidang AI dan teknologi. Selain di Jakarta, Michael membuka kantor-kantor baru di beberapa kota.
"Targetnya dalam dua atau tiga tahun ke depan, jumlah karyawan bisa mencapai lebih dari 10.000 orang,” tambahnya.
Baca Juga: Google Akan Dorong Agen AI Lebih ‘Mandiri’ untuk Kebutuhan Bisnis
Dalam kesempatan ini Ketua Umum Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Prof. Hammam Riza menambahkan, Pasar AI Indonesia mencapai USD 380 juta pada tahun 2024. Artinya sudah mengalami pertumbuhan pesat dengan CAGR sekitar 25%, diproyeksikan mencapai USD 995 juta pada tahun 2027.
"Sementara 42% perusahaan besar telah memulai pilot project AI, tetapi hanya 17% UKM yang telah mulai implementasi. Masih belum jelas berapa alokasi pemerintah untuk inisiatif transformasi digital seperti yang diarahkan dalam Strategi AI Nasional 2020-2045," ujarnya.
Hal ini menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi peningkatan adopsi AI di Indonesia. Ia juga berharap, ke depan, TP Indonesia menjadi contributor dalam ekosistem AI Indonesia dengan meluncurkan produk Persona AI dan diharapkan menjadi bagian dari anggota korporasi dalam ekosistem AI KORIKA.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung