INDOZONE.ID - Microsoft secara resmi mengumumkan integrasi model bahasa Grok 3 dan Grok 3 mini yang merupakan AI dari perusahaan xAI ke dalam layanan Azure AI Foundry. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pengembang Microsoft Build. Hal ini juga sebagai penanda perluasan ekosistem AI Microsoft yang kini mencakup model dari berbagai penyedia, termasuk pesaing mitra utamanya OpenAI.
X merilis AI Generator baru bagian dari Grok, AURORA
Grok 3 Akan Hadir dengan Dukungan Penuh
Model Grok terbaru akan tersedia secara penuh di platform Azure dengan dukungan Service Level Agreement (SLA) standar Microsoft. Hal ini memungkinkan pelanggan enterprise dan tim internal Microsoft mengakses kemampuan AI tersebut melalui sistem terintegrasi. Langkah ini merupakan kelanjutan dari strategi Microsoft untuk menghadirkan beragam pilihan model AI di platformnya, setelah sebelumnya juga mengintegrasikan model seperti DeepSeek R1.
Baca Juga: Elon Musk Bilang Grok 3 AI Paling Pintar, Tapi Chatbot-nya Malah Gak Yakin
Dinamika Hubungan dengan OpenAI
Grok, chat bot buatan xAI, perusahaan di bawah Elon Musk.
Kehadiran Grok di Azure menciptakan dinamika kompleks dalam hubungan Microsoft dengan pesaingnya, OpenAI. Di tengah konflik hukum yang sedang berlangsung antara Elon Musk dengan OpenAI, serta kritik terbuka dari CEO OpenAI Sam Altman terhadap performa Grok, Microsoft tetap memilih untuk memperluas dukungannya terhadap berbagai model AI. Hal ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk menjadi platform inklusif bagi perkembangan AI, meski berpotensi menimbulkan ketegangan dengan mitra utamanya.
Baca Juga: xAI Bakal Rilis Chatbot Baru Bernama Grok-1.5 di Platform X
Tantangan Reputasi dan Kontroversi
Integrasi Grok ke Azure juga dilakukan di tengah berbagai kontroversi yang menyertai performa model bahasa ini. Beberapa waktu lalu, Grok sempat memicu kontroversi karena menyebarkan narasi sensitif tentang Afrika Selatan, serta dituduh memiliki bias politik dalam menyaring informasi. xAI sebagai pengembang Grok menyatakan bahwa masalah-masalah tersebut disebabkan oleh modifikasi tidak sah dari mantan karyawan. Meski demikian, Microsoft tampaknya tetap yakin dengan potensi Grok dan bersedia mengambil risiko reputasi untuk memperkuat posisi Azure sebagai pusat pengembangan AI terkemuka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Theverge.com