- Nvidia turun 17 persen, kehilangan USD600 miliar atau sekitar Rp9.600 triliun;
- Google turun 4 persen;
- Microsoft turun 3 persen.
- Total kapitalisasi pasar teknologi AS turun USD 1 triliun atau sekitar Rp16.000 triliun dalam sehari.
Hal ini bukan sekadar penurunan biasa, tapi bisa jadi awal dari perubahan besar dalam industri teknologi global.
Hal yang lebih mencengangkan, semua ini terjadi meski AS sudah berusaha menghambat perkembangan teknologi China dengan melarang ekspor chip canggih ke negara tersebut.
Namun, China tetap bisa bikin AI yang lebih canggih dengan sumber daya terbatas. Dengan DeepSeek yang kini mulai menguasai pasar, dominasi AI Amerika mulai terancam.
Jika tren ini berlanjut, bukan nggak mungkin China bakal menjadi pemimpin baru dalam teknologi AI global.
Baca Juga: Inspiratif, Guru di China Gunakan Papan Tulis Layar Sentuh untuk Mengajar Matematika
Sekarang pertanyaannya, apakah AS bisa mengejar ketertinggalan ini? Atau, China bakal mengambil alih dominasi AI global?
Satu hal pasti, persaingan AI global baru saja memasuki babak baru yang lebih seru!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Tech Crunch, Instagram