AI masih sering mengalami halusinasi, membuat kesalahan yang jelas bagi manusia, dan biayanya pun masih tinggi.
Altman tampaknya yakin semua ini bisa diatasi dalam waktu dekat, meskipun sejarah perkembangan AI menunjukkan bahwa prediksi waktu sering kali meleset.
OpenAI juga menyadari risiko besar dari pengembangan kecerdasan super.
Dalam sebuah posting blog pada Juli 2023, perusahaan mengakui bahwa transisi ke kecerdasan super “dijamin jauh dari mudah” dan bahwa mereka “tidak memiliki solusi untuk mengarahkan atau mengendalikan AI yang berpotensi superintelijen, dan mencegahnya menjadi nakal.”
Namun, ada kontroversi seputar fokus OpenAI pada keamanan. Baru-baru ini, perusahaan membubarkan tim yang sebelumnya bertanggung jawab atas keamanan AI, termasuk keamanan sistem superintelijen.
Beberapa peneliti penting bahkan meninggalkan perusahaan, dengan alasan OpenAI yang sudah sangah sangat maruk dari sisi komersial.
Saat ini, OpenAI sedang menjalani restrukturisasi untuk menarik lebih banyak investor.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perusahaan akan menyeimbangkan ambisi komersial dengan komitmen terhadap pengembangan AI yang aman.
Ketika ditanya tentang kritik yang menyebut OpenAI kurang fokus pada keamanan, Altman hanya menjawab, “Saya akan menunjukkan rekam jejak kami.”
Dengan visi besar menuju kecerdasan super, OpenAI memiliki peluang besar untuk mengubah dunia.
Namun, keberhasilan mereka juga tergantung pada seberapa bijak mereka menangani tantangan etika, teknis, dan komersial di sepanjang perjalanan ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Techcrunch