Setidaknya, satu survei industri, wanita dan pria sudah hampir setara dalam penggunaan boneka seks, yang memperlihatkan perubahan gender yang mungkin benar-benar akan segera terjadi.
Menurut data terbaru yang dihimpun oleh Bedbible untuk tahun 2024, sebanyak 17,4 persen responden melaporkan pernah berhubungan seks dengan robot.
Persentase ini terbagi menjadi 17,8 persen pada pria dan 16,5 persen pada wanita. Namun, Dr. Pearson berpendapat bahwa faktor ekonomi kemungkinan akan tetap menjadi penghalang utama bagi adopsi secara luas dalam waktu dekat.
"Meskipun beberapa orang akan dengan antusias menerima seks robot tanpa hubungan segera setelah mereka mampu membelinya, paling cepat pada tahun 2025, hal itu tidak akan memiliki banyak peluang untuk menyalip seks dengan manusia secara keseluruhan hingga tahun 2050," tulis futuris tersebut dalam studi pentingnya untuk Bondara.
Pergeseran ini diperkirakan akan dimulai dengan seks virtual, yang menurut Dr. Pearson akan diadopsi oleh "sebagian besar orang" pada tahun 2030.
Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah perangkat yang saling terhubung serta kondisi seperti pekerjaan dan hubungan jarak jauh.
Prediksi ini disampaikan dalam laporan tahun 2015 yang ia buat atas permintaan salah satu penjual mainan seks dewasa di Inggris.
"Beberapa orang mungkin hanya menggunakan VR langsung tanpa mainan seks sebagai bagian dari itu. Pada tahun 2035 mainan akan lebih berkembang dan kebanyakan orang akan terbiasa dengan seks VR pada saat itu, jadi akan memperoleh koleksi mainan seks yang bekerja sama dengan VR," ramalnya.
Baca Juga: Keren! Sekolah di Inggris Pakai Robot AI sebagai Asisten Kepala Sekolah
Dr. Pearson menyatakan bahwa saat ini banyak orang masih merasa ragu terhadap seks dengan robot. Namun, ia memprediksi bahwa pada pertengahan abad ini "rasa jijik" manusia terhadap konsep tersebut perlahan akan memudar.
Selama beberapa dekade mendatang, kemajuan teknologi yang signifikan diperkirakan akan berperan penting dalam meningkatkan kenyamanan konsumen terhadap robot sebagai pasangan seksual.
"Seiring dengan peningkatan AI dan perilaku mekanis serta perasaan mereka, dan mereka mulai menjadi sahabat dengan ikatan emosional yang kuat," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dailymail.co.uk