Kategori Berita
Media Network
Selasa, 03 DESEMBER 2024 • 17:29 WIB

Dinilai Gagal Pulihkan Kinerja Perusahaan, CEO Intel Dipaksa Mengundurkan Diri

Pat Gelsinger, CEO Intel saat acara Computex2024

INDOZONE.ID - Pat Gelsinger, CEO Intel yang telah mengabdi lebih dari empat dekade di perusahaannya, mengumumkan pengunduran diri pada 1 Desember 2024. Setelah mengabdi bertahun-tahun, Gelsinger baru ditunjuk sebagai CEO Intel pada Februari 2021. 

Laporan Bloomberg mengungkapkan, pertemuan dengan dewan direksi kala itu untuk mengevaluasi kemajuan Intel dalam mengejar ketertinggalan dari Nvidia.

Pertemuan tersebut juga membahas upaya perusahaan untuk merebut kembali pangsa pasar, dan Gelsinger diberikan pilihan untuk pensiun atau diberhentikan. Ia pun memilih untuk mengakhiri kariernya di Intel.

Gelsinger ditunjuk sebagai CEO Intel dengan harapan, dapat membalikkan keadaan perusahaan yang sedang menghadapi tantangan besar. Menggantikan Bob Swan, Gelsinger bertujuan untuk mengembalikan Intel ke jalur yang lebih sukses, namun berbagai hambatan menghalangi upayanya.

Intel kesulitan mengikuti perkembangan pesat industri chip AI yang dimanfaatkan oleh Nvidia, dan sering kali gagal meluncurkan teknologi baru sesuai jadwal. Perusahaan juga menghadapi masalah ketidakstabilan pada CPU terbaru dan merasa tertinggal dalam kemajuan teknologi AI untuk PC.

Meski ada spekulasi bahwa Qualcomm mungkin tertarik mengakuisisi Intel, hal tersebut tampaknya tidak terwujud. Pada November 2024, CEO Qualcomm Cristiano Amon menyatakan, perusahaan tersebut belum menemukan akuisisi besar yang diperlukan untuk masa depan mereka.

Baca Juga: Nvidia GeForce RTX 5090 Tidak Sengaja Diungkapkan Akan Debut di CES 2025

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, Intel baru saja merilis GPU Arc dan prosesor Core Ultra 9 200S, namun sambutannya biasa saja. Robert Hallock, VP AI Intel, mengakui bahwa peluncuran tersebut, 'tidak berjalan sesuai rencana.'

Pada September, Pat Gelsinger mengumumkan langkah untuk memisahkan bisnis pembuatan chip Intel menjadi entitas terpisah, dan menghentikan pembangunan pabrik semikonduktor di Polandia dan Jerman.

Intel juga menerima hampir $8 miliar (setara dengan Rp128 triliun) dari CHIPS and Science Act, untuk mendirikan pabrik baru di beberapa negara bagian di AS.

Meskipun Intel menghadapi kerugian operasional sebesar $7 miliar (sekitar Rp112 triliun) pada 2023, dan melakukan pemotongan lebih dari 15.000 pekerja, Gelsinger merasa bangga dengan perjalanan perusahaannya.

Setelah pengunduran dirinya, posisi CEO Intel sementara akan dipegang David Zinsner dan Michelle Johnston Holthaus, yang menjabat sebagai co-CEO, sambil menunggu pemimpin baru yang akan ditunjuk oleh dewan direksi.

“Memimpin Intel adalah kehormatan besar dalam hidup saya,” kata Gelsinger.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bloomberg

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dinilai Gagal Pulihkan Kinerja Perusahaan, CEO Intel Dipaksa Mengundurkan Diri

Link berhasil disalin!