INDOZONE.ID - Energi terbarukan makin menjadi fokus utama dalam upaya global, untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Teknologi dalam sektor energi terbarukan, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menawarkan solusi lebih efisien dan terjangkau.
Salah satu kemajuan utama adalah peningkatan efisiensi panel surya. Teknologi fotovoltaik kini mampu mengubah lebih banyak sinar matahari, menjadi listrik ketimbang beberapa tahun lalu.
Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa efisiensi panel surya dapat mencapai hingga 25 persen, berkat inovasi dalam material dan desain.
Baca Juga: India Siap Pimpin Revolusi Energi Terbarukan dengan Proyek Raksasa di Khavda
Selain itu, tenaga angin juga mengalami kemajuan signifikan. Turbin angin modern dirancang untuk beroperasi pada kecepatan angin lebih rendah dan dapat dipasang di lokasi yang sebelumnya tidak cocok.
Ini memperluas potensi energi angin ke daerah-daerah yang memiliki kecepatan angin yang lebih rendah.
Kemajuan dalam penyimpanan energi juga berperan penting. Baterai lithium-ion dan teknologi penyimpanan lainnya, memungkinkan energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan untuk disimpan dan digunakan saat permintaan puncak.
Ini membantu menstabilkan pasokan energi dan mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Inovasi dalam energi terbarukan juga termasuk pengembangan teknologi pemanas air tenaga matahari, sistem geothermal, dan penggunaan biomassa.
Baca Juga: Mengenal Energi Terbarukan, Penunjang Teknologi Masa Depan yang Ramah Lingkungan
Semua ini berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan promosi keberlanjutan lingkungan.
Meskipun tantangan masih ada, seperti biaya awal mahal dan kebutuhan untuk infrastruktur yang sesuai, kemajuan teknologi terus mendorong sektor energi terbarukan menuju era yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: International Renewable Energy Agency, Energy.gov