INDOZONE.ID - Canva atau perusahaan raksasa perangkat lunak desain yang berbasis di Sydney ini, telah menyelesaikan penjualan saham senilai miliaran dolar atau tepatnya US$1.6 miliar.
Saham-saham yang dijual itu merupakan yang dipegang oleh karyawan dan pendukung awal kepada investor institusional. Hal ini jadi salah satu 'penjualan saham sekunder' terbesar dalam sejarah startup global.
Canva sendiri didirikan sekitar satu dekade yang lalu, oleh 3 orang. Yakni, Melanie Perkins, Cameron Adams, Cliff Obrecht.
Telah menjadikan beberapa staf dan investor lama mereka menjadi jutawan mendadak. Yang membuat Canva bernilai $26 miliar.
Baca Juga: Canva Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Berhasil Raup Keuntungan Rp570 Triliun
Penjualan saham ini, ditangani oleh Goldman Sachs. Sebuah bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal amerika, yang berkantor pusat di New York City.
Penjualan saham ini terbuka untuk para staf yang telah diberikan saham di perusahaan tersebut.
Berita ini muncul lebih dari seminggu setelah Canva mengakuisisi Affinity yang berbasis di Inggris, dengan salah satu pendiri dan chief operating officer Canva, Cliff Obrecht.
Affinity akan digunakan untuk kelengkapan AI pada Canva. Dan diharapkan dari pengembangan ini, Canva dapat bersaing dengan Adobe.
Dan pada bulan lalu, Fast Company atau majalah bisnis bulanan Amerika yang diterbitkan dalam bentuk cetak dan online yang berfokus pada teknologi, bisnis, dan desain. Mengumumkan bahwa Canva berada di posisi No. 2, tepat di belakang Microsoft.
Dalam daftar perusahaan paling inovatif di bidang perusahaan untuk tahun 2024 dengan fokus pada kebangkitan AI.
Canva diakui karena membuat desain visual dan alat komunikasi yang mudah digunakan menjadi lebih mudah dengan AI.
Para investor telah lama melihat Canva sebagai kandidat untuk go public, walaupun para pendirinya, belum mendiskusikan tentang rencana untuk melakukannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Thenightly.com.au