Korea Utara Masuki Era 4G dengan Beli Peralatan Bekas dari Huawei

Ilustrasi jaringan 4G. (Freepik/luckystep)

INDOZONE.ID - Korea Utara memulai proses peningkatan jaringan seluler menjadi 4G dengan menggunakan peralatan bekas yang sebagian besar berasal dari Huawei, menurut laporan dari situs berita lokal Daily NK.

Dikutip dari Gizmochina, Minggu (14/1/2024), proyek ini dimulai pada bulan Oktober yang melibatkan pembaharuan infrastruktur jaringan 3G yang ada, dan menyiapkan dasar untuk layanan.

Menurut laporan, layanan 4G itu telah tersedia di kota-kota besar seperti Pyongyang, Nampo, Pyongsong, Sariwon, Wonsan, dan Hamhung.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud, Soroti Proyek di Papua Harus Selesai

Perbaikan melibatkan pemasangan repeater 4G, pemantau jarak jauh, dan penguat untuk transmisi dan penerimaan radio, serta kontrol pemrosesan sinyal yang diperbarui di stasiun dasar transceiver.

Daily NK juga melaporkan bahwa pembangunan menara sel 4G sudah berlangsung di beberapa wilayah.

Tujuannya adalah menyelesaikan lebih dari 80% menara sel yang direncanakan pada tahun 2025. Saat ini, layanan 4G dikatakan lebih banyak tersedia di distrik pusat Pyongyang.

"Orang-orang yang telah berlangganan ke jaringan baru mengatakan bahwa sinyalnya sangat bagus, tanpa gangguan saat menjelajahi intranet atau menonton acara," ucap salah satu sumber yang tak diketahui namanya.

Baca Juga: Menkominfo Targetkan BTS 4G di NTB Rampung Sebelum HUT ke-78 RI

Meski begitu, diakui bahwa ada keterbatasan karena sinyal melemah secara signifikan ketika pengguna berada jauh dari stasiun dasar.

Dari populasi 26,2 juta penduduk Korea Utara, hanya sekitar 28,3% yang memiliki koneksi telepon.

Pendekatan negara ini terhadap teknologi seluler secara historis tertinggal di belakang tren global, sering kali mengadopsi generasi teknologi yang lebih tua.