Kategori Berita
Media Network
Senin, 04 DESEMBER 2023 • 20:30 WIB

Salah Gunakan Kecanggihan Teknologi, Israel Pakai AI untuk Genosida Gaza di Palestina, Sasar 444 Target Sehari

Ilustrasi tentara menggunakan perangkat AI.
INDOZONE.ID - Israel nampaknya telah menyalahgunakan fungsi Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan untuk tujuan yang salah, yakni menghabisi seluruh warga Palestina.

Mengutip The Guardian, Senin (4/12), sejak konflik kembali meletus pada 7 Oktober, Israel telah menggunakan teknologi canggih berbasis AI untuk meningkatkan target serangan terhadap Palestina dalam jangka waktu singkat.

Habsora atau The Gospel adalah nama AI yang digunakan Israel untuk melawan Hamas di Jalur Gaza. Dalam artikel yang dirilis Israel Defense Forces (IDF) di laman resminya, salah seorang pejabat IDF mengklaim telah mencapai 12.000 target serangan hanya dalam jangka waktu 27 hari dengan bantuan The Gospel. Artinya, serangan brutal Israel dapat menyasar sekitar 444 target dalam sehari.

“Dengan bantuan kecerdasan buatan dan melalui ekstraksi kecerdasan yang diperbarui secara cepat dan otomatis, itu (The Gospel) menghasilkan rekomendasi bagi peneliti, dengan tujuan agar ada kecocokan menyeluruh antara rekomendasi mesin dan identifikasi yang dilakukan oleh seseorang (tentara),” kata IDF.

Baca Juga: Hacker Indonesia - Malaysia Siap Lancarkan Cyber Attack Balas Serangan Israel di Palestina

Karenanya, sistem seperti AI telah memainkan peran penting dalam menyusun daftar individu sebagai target serangan. Hal ini lah yang kemudian membuat sekitar 15.523 jiwa warga Palestina terbunuh di Gaza.

Ilustrasi robot militer AI.

Sementara itu, menurut Mantan Kepala IDF Aviv Kochavi, Bagian dari IDF yang bertugas untuk mengoperasikan teknologi canggih ini adalah divisi sasaran, yang telah berdiri sejak tiga tahun lalu.

Di dalamnya, ada ratusan perwira dan tentara yang paham betul bagaimana menggunakan The Gospel untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka terhadap Palestina.

“(The Gospel) adalah mesin yang menghasilkan data dalam jumlah besar dengan lebih efektif daripada manusia mana pun dan menerjemahkannya menjadi sasaran serangan. IDF memiliki kemampuan seperti Matrix. Setiap brigade sekarang memiliki aparat intelijen canggih yang mirip dengan film The Matrix, yang menyediakan intelijen real-time,” kata Kochavi, dalam sebuah wawancara sebelum perang kembali terjadi, dikutip Live Mint, Senin (4/12/2023).

“Di antara semua revolusi teknologi, kecerdasan buatan kemungkinan akan menjadi yang paling radikal, dalam segi baik atau buruk. IDF mengakui bidang ini bertahun-tahun yang lalu dan memanfaatkannya untuk meningkatkan efektivitas tempur,” imbuh dia.

The Gospel sebelumnya pernah digunakan Israel dalam perang 11 hari dengan Hamas, pada Mei 2021. Dalam perang yang lebih dikenal dengan Operasi Penjaga Tembok ini, The Gospel mampu menyasar 50 target, termasuk di antaranya adalah individu, dan rumah yang dicurigai berhubungan dengan Hamas.

Ilustrasi tentara menggunakan perangkat AI.

Pada saat itu, 261 warga Palestina dilaporkan tewas dan 2.200 orang terluka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Salah Gunakan Kecanggihan Teknologi, Israel Pakai AI untuk Genosida Gaza di Palestina, Sasar 444 Target Sehari

Link berhasil disalin!