Ilustrasi game Parakacuk buatan Gamecom Team (photo/Gamecom Team via. Steam)
Developer game asal Indonesia, Gamecom Team baru saja merilis versi demo dari game baru buatannya yang bernama Parakacuk. Game yang sudah diumumkan beberapa waktu yang lalu ini menarik perhatian banyak orang karena konsep gamenya terinspirasi dari game-game seperti Bully dan juga Yakuza.
Tanpa perlu lama-lama lagi, berikut ini adalah review awal dari game Parakacuk versi demo yang dihadirkan oleh pihak Gamecom Team di Steam. Perlu diketahui bahwa game ini masih dirilis dalam bentuk demo sehingga kemungkinan besar versi finalnya bisa berubah cukup jauh dari yang dirilis saat ini.
Parakacuk sendiri hadir dengan kualitas grafis yang tidak terlalu realistis dan tidak terlalu buruk juga, pemain masih dapat menikmati game ini dengan baik. Namun model karakter yang terdapat di game ini bisa dibilang cukup aneh dimana detail dari wajah karakternya sudah cukup detail namun tidak senada dengan model tubuhnya, hal ini bisa dilihat secara jelas melalui cutscene yang ditampilkan di game tersebut.
Kemudian untuk User Interface-nya sendiri sudah cukup baik. Pemain bisa melihat informasi terkait HP bar dengan jelas baik dari HP sendiri atau HP musuh. Lalu juga terdapat sejumlah efek saat pemain berhasil memukul musuh dengan menggunakan beberapa senjata, contohnya Fighting Gear.
Ini yang menjadi salah satu PR bagi Gamecom Team jika mereka ingin merilis game Parakacuk di tahun ini. Kontrol dari game tersebut bisa dibilang masih sangat buruk dan sulit untuk dikuasai. Saya mengetahui bahwa karakter Budi dapat melakukan dodge dengan menekan tombol [Space] (di PC). Namun fitur dodge tersebut sangat tidak responsif apalagi digunakan secara bersamaan ketika pemain sedang memukul musuh.
Selain itu AI dari musuh di game Parakacuk ini juga masih cukup bermasalah, musuh lebih sering menghindari pemain ketimbang melawannya. Apalagi jika HP musuh sudah sangat sedikit, maka musuh otomatis akan langsung lari seperti sedang dikejar oleh hantu.
Tak sampai disitu, saya juga menemukan keanehan dimana HP dari Budi bisa berkurang sedikit demi sedikit hanya dengan bersentuhan dengan musuh. Mungkin pihak Gamecom Team menggunakan sistem 'collide' untuk mengurangi HP pemain saat bersentuhan dengan musuh. Namun seharusnya hal tersebut tidak terjadi apalagi ketika pemain sedang tidak memukul.
Selain kontrol, Audio juga menjadi masalah besar di game Parakacuk. Saya sendiri merasa kaget setelah membuka game ini untuk pertama kalinya dan mendengar background music di Main Menu sama sekali tak nyambung dengan konsep ceritanya. Apalagi suara yang dihasilkan dari senjata Fighting Gear malah terdengar seperti pemain sedang menangkis serangan ketimbang melakukan serangan ke musuh.
Saya juga tidak mendengar adanya efek pukulan dari musuh sehingga kita tidak bisa mengetahui apakah serangan musuh mengenai kita atau tidak jika sama sekali tidak melihat HP bar yang ada di bagian kiri atas layar.
Voice over dari karakter-karakter di game ini juga masih terdengar seperti di-generate menggunakan software text-to-speech. Tentu ini merupakan sebuah kekurangan jika dibandingkan dengan game buatan Indonesia lain seperti Pulang: Insanity yang masih jauh lebih bagus meskipun sama-sama menggunakan voice over bahasa Inggris dan bukan Indonesia.
Meskipun di versi demo ini cerita yang dihadirkan masih sangat sedikit karena lebih berfokus untuk memperlihatkan gameplay, kita bisa mendapat sedikit informasi bahwa ternyata karakter utama dari game ini yaitu Budi (pemain) dan ia berusaha untuk menjaga kelasnya agar tidak kerap di-buli oleh murid dari kelas lain.
Gamecom Team masih harus banyak memperbaiki hal-hal di game Parakacuk sebelum merilis versi finalnya. Memang kita tidak mengharapkan game ini untuk bisa menyaingi game-game AAA seperti Bully dan juga Yakuza. Namun setidaknya game ini bisa memiliki kontrol, audio, dan juga gameplay yang tidak membuat pemain merasa rugi saat sudah membelinya.
Karena masih dalam tahap demo, saya tidak memberikan nilai untuk game Parakacuk terlebih dahulu. Maka dari itulah kita tunggu saja ya game Parakacuk untuk diluncurkan secara penuh. Bagaimana pendapat kalian sendiri? Tulis di komentar ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: