Ilustrasi logo perusahaan video game Capcom (Ilustrasi/INDOZONE/Ferry Andika)
Pada bulan November 2020 lalu, Capcom yang terkenal sebagai publisher dari franchise Resident Evil mendapat serangan ransomware dari hacker. Alhasil ratusan ribu data pelanggan Capcom terancam dicuri mulai dari pelanggan hingga pegawainya.
Setelah kurang lebih satu bulan melakukan proses investigasi, Capcom pun mengumumkan bahwa telah ada 16.406 data pelanggannya yang tercuri akibat serangan tersebut. Jumlah ini meningkat pesat dari 9 di bulan November 2020 lalu.
Lebih rinci, 16.406 data yang tercuri tersebut terdiri dari 3.248 data pelanggan bisnis, 3.994 karyawan, dan 9.164 mantan karyawannya. Diketahui data-data yang berhasil tercuri tersebut antara lain adalah nama, alamat, dan detail kontak.
Capcom juga mengonfirmasi bahwa peretas tersebut juga berhasil mencuri laporan penjualan, informasi finansial, dokumen pengembangan game, dan masih banyak lagi. Beruntung tidak ada informasi terkait data kartu kredit yang berhasil dicuri oleh hacker tersebut.
Namun hal tersebut belum membuat pihak Capcom berhenti melakukan investigasi. Justru Capcom sendiri mengatakan bahwa masih ada 390.000 data yang kini terancam dicuri oleh hacker, meningkat dari 40.000 di laporan yang mereka umumkan sebelumnya.
Saat ini Capcom sendiri hanya bisa meminta maaf terkait kejadian tersebut. Semoga saja kasus peretasan ini bisa ditangani oleh pihak Capcom dengan cepat ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: