Kamis, 23 JANUARI 2025 • 11:20 WIB

Pengguna Meta di AS Laporkan Akun Mereka Otomatis Mengikuti Kembali Trump dan Melania

Author

Beberapa aplikasi Meta terlihat di sebuah ponsel pintar dalam ilustrasi yang diambil pada 13 Juli 2021. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

INDOZONE.ID - Aplikasi media sosial seperti Facebook, TikTok, Twitter, YouTube, dan Instagram telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dengan minat sesuai preferensi pribadi masing-masing.

Namun, pengguna Meta di Amerika Serikat baru-baru ini melaporkan kejadian aneh, yakni akun mereka secara otomatis kembali mengikuti akun resmi Presiden Donald Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Ibu Negara Melania Trump, meskipun mereka telah berhenti mengikuti akun tersebut.

Peristiwa ini mulai terjadi pada Senin, 22 Januari 2025, saat beberapa pengguna menyadari bahwa setelah mereka berhenti mengikuti akun-akun resmi tersebut, akun mereka kembali mengikuti, bahkan setelah beberapa kali mencoba berhenti mengikuti akun-akun tersebut.

Baca Juga: Meta Hadirkan Fitur Baru di WhatsApp: Tambahan Musik di Story WhatsApp

Beberapa pengguna bahkan melaporkan bahwa upaya mereka untuk memblokir akun tersebut tidak berhasil.

“Saya, seperti orang lain, berulang kali berhenti mengikuti Trump dan Vance pada Senin, tetapi menemukan bahwa saya kembali mengikuti mereka,” ungkap pengguna Facebook Anna Springer melalui Threads, platform yang juga dimiliki oleh Meta.

"Tidak yakin apakah ini hanya gangguan atau sesuatu yang disengaja, tapi ini benar-benar terjadi," sambungnya.

Menanggapi laporan ini, Direktur Komunikasi Meta, Andy Stone, mengatakan melalui platform X bahwa akun resmi presiden, wakil presiden, dan ibu negara dikelola oleh Gedung Putih.

Dengan pergantian administrasi, konten di akun-akun tersebut juga berganti sesuai dengan pejabat baru yang terpilih.

"Orang-orang tidak secara otomatis dibuat mengikuti akun resmi Presiden, Wakil Presiden, atau Ibu Negara di Facebook atau Instagram,” jelas Stone.

“Namun, mungkin perlu waktu bagi permintaan mengikuti atau berhenti mengikuti untuk diproses karena akun-akun tersebut sedang dalam proses transisi," tambahnya.

Meta belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini, sementara Gedung Putih juga belum merilis pernyataan.

Baca Juga: Fitur baru dari Meta untuk WhatsApp dan Instagram! Berbagi Story Jadi Lebih Mudah

Kejadian ini tidak hanya dialami oleh pengguna biasa. Penyanyi terkenal Demi Lovato, melalui Instagram Stories-nya, mengungkapkan bahwa dia telah berhenti mengikuti akun Wakil Presiden JD Vance dua kali dalam sehari, namun akun tersebut tetap muncul di daftar yang diikutinya.

Komedian Sarah Colonna juga menyuarakan keluhannya di Threads dengan menyebut CEO Meta, Mark Zuckerberg.

“Kenapa akun Facebook saya otomatis mulai mengikuti Melania Trump pagi ini? Apa yang sedang kalian lakukan?” tulisnya.

Kejadian ini memicu perdebatan tentang transparansi dan privasi di media sosial. Pengguna media sosial biasanya mengikuti akun tertentu untuk melihat unggahan mereka dengan hanya menekan satu tombol.

Semakin banyak pengikut yang dimiliki suatu akun, semakin luas pula jangkauan pesan mereka.

Namun, dengan laporan otomatis mengikuti kembali ini, beberapa pengguna merasa hak mereka sebagai individu telah dilanggar, mengingat mereka secara aktif memilih untuk berhenti mengikuti akun-akun tersebut.

Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Meta mengelola akun resmi dan sistem pengikutannya saat terjadi transisi pemerintahan.

Hingga saat ini, pengguna masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Meta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com