INDOZONE.ID - Peretas Korea Utara telah membobol dua perusahaan pembuat peralatan chip Korea Selatan, menurut Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan.
Serangan ini diduga dilakukan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan yang dapat digunakan Korea Utara untuk mengembangkan semikonduktor untuk program senjatanya.
NIS mengatakan dalam sebuah pernyataan:
"Kami yakin Korea Utara mungkin bersiap memproduksi semikonduktornya sendiri dalam menghadapi kesulitan pengadaannya akibat sanksi."
Baca Juga: 5 HP 500 Ribuan 4G Ram 4GB 2024, Harga Murah Spek Dewa
"Upaya Pyongyang dapat didorong oleh kebutuhan untuk memiliki chip untuk program senjatanya, termasuk satelit dan rudal."
NIS yakin Korea Utara menyusup ke server dua perusahaan peralatan chip pada bulan Desember dan Februari, mencuri desain produk dan foto fasilitas mereka.
Serangan ini terjadi sebulan setelah Presiden Yoon Suk Yeol memperingatkan Korea Utara mungkin melakukan provokasi seperti serangan dunia maya untuk mengganggu pemilu mendatang.
Tahun lalu, Korea Utara meretas email ajudan Presiden Yoon.
Baca Juga: Facebook dan Instagram Kembali Aktif setelah Gangguan Global, Ini Kata Pihak Meta
NIS tidak menyebutkan nama perusahaan yang terkena dampak.
Namun, agen mata-mata tersebut memperingatkan perusahaan lain di industri pembuatan chip untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan dunia maya.
Pyongyang selalu membantah terlibat dalam kejahatan dunia maya, namun Seoul menyalahkan peretas Korea Utara karena mencuri sejumlah besar uang, seringkali dalam bentuk mata uang kripto, untuk mendanai rezim tersebut dan program senjata nuklirnya.
Korea Utara diperkirakan telah mencuri sebanyak $3 miliar (£2,36 miliar) sejak tahun 2016.
Serangan ini menunjukkan bahwa Korea Utara terus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan serangan siber.
Negara yang terkena sanksi internasional yang ekstrem ini semakin canggih dalam melakukan serangan siber, dan negara-negara lain harus waspada terhadap ancaman ini.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BBC News