Galaxy S25 Edge, Ponsel Keren Berkarakter ala "James Bond" dan "Batman"

Samsung Galaxy S25 Edge.

INDOZONE.ID - Bayangin kamu lagi naruh HP di meja, dan semua orang langsung nengok. Bukan karena notif berisik, tapi karena bentuk dan auranya emang beda.

Itulah Galaxy S25 Edge — ponsel yang bahkan bikin para petinggi Samsung nyebutnya "HP-nya James Bond" atau "ponsel Bruce Wayne."

Yes, kamu nggak salah baca. Dua karakter paling ikonik itu jadi inspirasi utama buat ponsel baru ini. Tapi kenapa sampai segitunya?

Baca Juga: HONOR 200 Pro: Hidden Gem atau Mending Nunggu HONOR 400 Pro Aja?

Tipis, Ringan, Tapi Tetap Flagship

Galaxy S25 Edge punya bodi super tipis cuma 5,8mm dan berat hanya 163 gram. Tapi jangan remehkan ukurannya. Di dalam casing se-slim itu, Samsung tetap berhasil masukin spesifikasi kelas atas.

"Ini buat orang-orang yang pengen tampil beda," kata Annika Bizon, VP Samsung Mobile UK & Ireland. "Saya menyebutnya ponsel James Bond. Soalnya Bond kan nggak mungkin pakai HP biasa-biasa aja."

Ponsel ini bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal gaya hidup. Samsung bilang, mereka bikin ini buat pasar anak muda yang pengen tampil keren, beda, dan tetap powerful.

Baca Juga: Gugatan Merek AC AUX Final Diputuskan PN Niaga Jakpus, Ini Hasilnya

Masuk ke Dunia Batman

Kalau Bizon bawa-bawa nama Bond, Kadesh Beckford, spesialis produk Samsung, nyebut ponsel ini cocok buat Bruce Wayne.

"Kalau warnanya Jet Black, cocok banget sama Batmobile," katanya sambil ketawa.

Menurut Beckford, Galaxy S25 Edge punya "presence" — alias aura yang kuat. "Taruh HP ini di meja, langsung kelihatan ‘wah’. Ini bukan ponsel biasa," katanya.

Samsung pun ngasih label baru buat tipe pengguna. Kalau Galaxy S25 Ultra dan Fold 6 itu buat yang pengen maksimalin hidup alias "Life Maximizers", dan Galaxy S25, S25 Plus, serta FE itu buat "Social Expressers", maka Galaxy S25 Edge adalah kombinasi keduanya. Buat kamu yang pengen tampil, tapi tetap butuh performa tinggi.

Baca Juga: iPhone 17 Air: Super Tipis, Ringan, Tapi Gimana Baterainya?

Tantangan Teknologi di Balik Desain Tipis