Mitja Rutnik dari Android Authority menguji fitur ini dan memberikan respons yang beragam.
Ia menilai Deep Research bekerja dengan baik untuk topik luas seperti chatbot AI atau desain interior.
Namun, ia merasa fitur ini kurang efektif untuk analisis data real-time, misalnya laporan pergerakan pasar saham pada hari tertentu.
Google bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan alat riset berbasis AI.
OpenAI juga merilis fitur serupa yang didukung oleh model o3.
Bedanya, OpenAI mengklaim mampu menghasilkan laporan yang lebih mendalam dalam waktu sekitar 30 menit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gizchina