INDOZONE.ID - Samsung berencana meluncurkan inovasi signifikan dalam teknologi baterai untuk smartwatch pada tahun 2026.
Desas-desus mengenai pengembangan ini mulai terdengar pada akhir 2024, dan informasi dari salah satu afiliasi Samsung kini memastikan bahwa teknologi baterai tersebut akan segera memasuki fase produksi massal.
Baterai baru ini menggunakan teknologi oksida dengan tingkat kepadatan energi hingga 200 watt-jam per liter, sehingga mampu lebih mirip dengan baterai lithium-ion pada perangkat berkekuatan tinggi.
Tapi baterai ini punya beberapa keunggulan sangat signifikan yang membuatnya jauh lebih baik dari segala teknologi yang saat ini ada.
1. Tingkat Keamanan Tinggi: Dalam peringkat keselamatan jenis baterai solid-state lebih aman. Hal ini menurunkan peluang terjadinya masalah-masalah serius, seperti kebocoran dan overheating.
2. Hemat Energi: Kapasitas baterai terus meningkat secara signifikan, sehingga perangkat dapat bekerja lebih lama tanpa harus sering diisi ulang.
3. Fleksibilitas dalam Desain: Teknologi ini memungkinkan produsen untuk mengembangkan perangkat wearable yang lebih tipis dan ringan.
Baca Juga: Samsung Galaxy Watch Ultra: Smartwatch Canggih dengan Harga Ramah Kantong
Samsung Electro-Mechanics berhasil mengembangkan baterai ini dan merupakan anak perusahaan yang khusus digunakan sebagai komponen-komponen elektronik Samsung.
Teknologi ini telah diujikan secara internal menjalani pengujian mendalam secara intern dan pembicaraan tengah dilakukan dengan beberapa klien yang mungkin.
CEO perusahaan, Chang Duk-hyun mengungkapkan hal tersebut pada CES 2025 di Las Vegas.
Meskipun nama klien mereka belum dipublikasikan secara resmi, beberapa orang menduga itu adalah perusahaan besar seperti Apple yang juga dapat memanfaatkan teknologi ini.
Jika itu memang benar, tak hanya Samsung, tetapi nantinya teknologi ini akan menciptakan standar baru untuk industri wearable.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Digitaltrends.com