chip exynos samsung (wccftech.com)
INDOZONE.ID - Samsung sedang dihadapkan pada tantangan yang signifikan dalam pembuatan chipset terbaru mereka, Exynos 2500, yang seharusnya menjadi komponen kunci dari seri unggulan Samsung Galaxy S25.
Namun, laporan terbaru mengindikasikan bahwa masalah produksi dapat memaksa Samsung untuk sepenuhnya beralih menggunakan prosesor Snapdragon Qualcomm untuk semua varian Galaxy S25, termasuk Galaxy S25 Plus dan Galaxy S25 Ultra.
Perubahan ini bisa mengakhiri kebiasaan Samsung menggunakan chipset Exynos dan Snapdragon bergantung pada pasar.
Exynos 2500 dibuat dengan teknologi proses 3nm yang inovatif.
Samsung bertujuan untuk bersaing dengan produsen chip besar lainnya dengan memproduksi chip berkinerja tinggi yang dapat menyaingi pesaing mereka.
Diharapkan Exynos 2500 dapat meningkatkan efisiensi energi, pemrosesan kecerdasan buatan (AI), dan performa grafis, sambil tetap mempertahankan daya tahan baterai yang unggul.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya tingkat hasil produksi dalam proses 3nm ini.
Baca Juga: Samsung Galaxy A56: Smartphone Kelas Menengah dengan Exynos 1580 yang Tangguh
Tingkat hasil mengacu pada persentase chip yang diproduksi yang memenuhi standar kualitas.
Apabila hasil panen rendah, biaya produksi akan naik dan jadwal peluncuran bisa terganggu.
Kekhawatiran muncul apakah Samsung dapat mencapai target produksi untuk peluncuran Galaxy S25 yang dijadwalkan pada awal 2025 karena rendahnya yield ini.
Teknologi 3nm adalah salah satu yang paling advanced di industri semikonduktor, membolehkan pembuat untuk menempatkan lebih transistor dalam ruang yang lebih kecil.
Sebagai akibatnya, kinerja dan efisiensi energi meningkat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gsmarena.com, Mobileshark.co.uk