Public cloud adalah model di mana layanan cloud disediakan oleh penyedia layanan dan tersedia untuk umum.
Layanan ini dijalankan di infrastruktur milik penyedia, dan pengguna membayar berdasarkan penggunaan.
Public cloud menawarkan skalabilitas dan biaya yang efisien, namun dengan kontrol dan keamanan yang lebih rendah dibandingkan model lainnya.
Private cloud adalah model di mana infrastruktur cloud digunakan secara eksklusif oleh satu organisasi.
Private cloud dapat dikelola secara internal atau oleh penyedia pihak ketiga. Model ini memberikan kontrol dan keamanan yang lebih besar, cocok untuk organisasi dengan kebutuhan privasi dan kepatuhan yang tinggi.
Hybrid cloud menggabungkan public dan private cloud, memungkinkan data dan aplikasi untuk dipindahkan antara keduanya.
Model ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi, memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan manfaat dari kedua jenis cloud sesuai dengan kebutuhan mereka.
Skalabilitas: Cloud computing memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan sumber daya komputasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan, tanpa perlu investasi besar di awal.
Biaya Efisien: Pengguna membayar hanya untuk sumber daya yang mereka gunakan, mengurangi biaya infrastruktur dan pemeliharaan.
Aksesibilitas: Data dan aplikasi dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet, mendukung kerja jarak jauh dan kolaborasi global.
Inovasi: Penyedia cloud menawarkan berbagai layanan dan alat terbaru yang dapat mempercepat pengembangan dan implementasi teknologi baru.
Keamanan: Mengelola keamanan data dan aplikasi di cloud membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam hal kepatuhan dan perlindungan data.
Baca Juga: 3 Fakta Microsoft Siapkan Investasi $1.7 Miliar untuk Infrastruktur AI dan Cloud di Indonesia
Kepatuhan: Organisasi harus memastikan bahwa penyedia cloud mematuhi regulasi dan standar industri yang relevan.
Ketergantungan pada Penyedia: Mengandalkan penyedia layanan cloud dapat menimbulkan risiko terkait dengan ketersediaan layanan dan kebijakan harga.
Saat ini, cloud computing terus berkembang dengan penambahan teknologi seperti berikut ini.
Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML): Cloud computing memungkinkan integrasi AI dan ML, menawarkan kapasitas komputasi yang besar untuk analisis data dan pengembangan model cerdas.
Edge Computing: Menggabungkan cloud computing dengan edge computing untuk memproses data lebih dekat dengan sumbernya, mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan respons.
Serverless Computing: Memungkinkan pengembang untuk menjalankan kode tanpa mengelola server, meningkatkan efisiensi dan mengurangi overhead operasional.
Cloud computing terus mendorong batas-batas teknologi, memberikan solusi yang fleksibel dan skalabel untuk berbagai kebutuhan bisnis dan individu.
Dengan terus berkembangnya teknologi, cloud computing tetap menjadi bagian integral dari inovasi digital di masa depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes, TechCrunch