INDOZONE.ID - Teknologi cloud computing telah merevolusi cara kita menyimpan, mengelola, dan mengakses data serta aplikasi.
Dengan kemampuan untuk mengakses sumber daya komputasi melalui internet, cloud computing telah menjadi fondasi bagi berbagai inovasi teknologi dan bisnis.
Berikut adalah gambaran umum tentang teknologi cloud computing, dari dasar hingga penerapan modern.
Cloud computing adalah model pengiriman layanan komputasi—termasuk server, penyimpanan, basis data, jaringan, perangkat lunak, analitik, dan intelijen—melalui internet (awan).
Dengan cloud computing, pengguna dapat mengakses sumber daya komputasi tanpa perlu memiliki atau mengelola infrastruktur fisik secara langsung. Ini memungkinkan skalabilitas yang cepat dan pengelolaan biaya yang lebih efisien.
Cloud computing terbagi dalam beberapa model layanan utama:
IaaS menyediakan infrastruktur virtual seperti server, penyimpanan, dan jaringan yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Susul Indonesia, Microsoft Lakukan Investasi Besar dalam Layanan Cloud dan AI di Malaysia
Contoh penyedia IaaS adalah Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP). Model ini ideal untuk perusahaan yang ingin mengelola aplikasi dan data mereka tanpa berinvestasi dalam perangkat keras fisik.
PaaS menawarkan platform yang memungkinkan pengembang untuk membangun, menguji, dan menerapkan aplikasi tanpa mengelola infrastruktur yang mendasarinya.
Contoh PaaS termasuk Heroku dan Google App Engine. PaaS mempermudah proses pengembangan dengan menyediakan alat dan layanan yang diperlukan untuk aplikasi.
SaaS menyediakan aplikasi yang dapat diakses melalui internet. Pengguna tidak perlu mengelola atau memelihara perangkat lunak; cukup menggunakan aplikasi yang disediakan.
Contoh SaaS adalah Google Workspace, Microsoft 365, dan Salesforce. SaaS memungkinkan akses mudah dan kolaborasi dalam aplikasi bisnis dan produktivitas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes, TechCrunch