Rozaak Prima Astuti, tiktokers sukses yang meraup ratusan juta rupiah. (Z Creators/Umaera)
INDOZONE.ID - Tahun 2018 lalu, TikTok menjadi media sosial yang dianggap buruk oleh masyarakat karena masih terbatasnya jenis konten pada masa itu.
Awal munculnya TikTok di Indonesia banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak. hal ini karena konten joget tidak jelas yang memenuhi platform media sosial tersebut.
Namun semakin ke sini TikTok menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Rekam jejak media sosial ini tidak semulus media sosial lain seperti Instagram dan Facebook. Meski begitu, banyak kreator-kreator terkenal memulai debutnya di platform ini, salah satunya adalah Primapiym.
Rozaak Prima Astuti mengungkap bahwa ia merupakan pengguna TikTok sejak gen pertama, tepatnya pada tahun 2018 saat TikTok dipandang buruk oleh banyak masyarakat.
Prima mengatakan bahwa awalnya konten yang dibuat berupa video dirinya sedang dubbing barbie. Ia mengaku fokus pada konten komedi. Alasannya menggunakan TikTok pada waktu itu adalah karena ia senang tampil di depan kamera.
“Alasan saya buka TikTok karena dari kecil saya suka naik panggung, dulu kan TikTok dipandang sebelah mata karena kontennya joget. Dulu awal-awal saya mengikuti challenge-challenge yang dibuat oleh TikTok,” ungkap Prima.
Setelah setahun menggunakan sosial media ini, di tahun 2019-2020 ia mengaku mendapat endorsan pertama karena direkomendasikan oleh TikTok dan tergabung dalam 25 pengguna silver serta lolos dalam grup komedi konten kreator.
Prima juga mengungkap bahwa proses yang dilewati tidak gampang, ia selalu berusaha dan berdoa dalam membuat konten-konten menarik yang bisa mendapat banyak interaksi dari pengguna lainnya.
Usaha yang dilakukan oleh tiktoker ini adalah dengan cara konsistensi dalam mengunggah video TikTok. Ia juga mengaku bahwa pada awal-awal sebagai kreator, ia bisa mengunggah 3-5 video dalam sehari.
Menurut Prima, perannya sebagai ibu rumah tangga membantunya dalam membuat konten-konten yang bervariasi dan menarik. Karena memiliki waktu luang lebih banyak dalam menscroll TikTok sehingga menghadirkan ide-ide baru.
“Pengalaman mencari ide untuk membuat konten itu ga begitu susah, karena pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga jadi waktu scroll TikTok lebih fleksibel, sehingga dari konten-konten yang saya lihat itu saya mendapat ide, saya ikuti tren seputar itu tapi saya kembangkan,” ungkap Prima.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators