Rasmus Paludan tengah menjadi sorotan karena aksinya membakar Al-Qur'an pada Sabtu (21/1/2023). Namun aksi seperti ini ternyata sudah sering dilakukan Rasmus Paludan, bahkan sambil disiarkan secara langsung di YouTube.
Pembakaran Al-Qur'an yang tengah menjadi sorotan, terjadi dalam protes warga di Stockholm, Swedia. Saat itu, warga memprotes sikap Turki yang menolak Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Dalam aksi demonstrasi ini, Rasmus Paludan membakar Kitab Suci Al-Qur'an.
Rasmus Paludan merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Stram Kurs. Partai yang dalam bahasa Indonesia berarti Garis Keras itu, kerap kali menyuarakan agenda anti-imigran dan anti-Islam.
Aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Rasmus Paludan pekan lalu, terjadi karena ia juga berkewarganegaraan Swedia.Dia juga sempat mengincar kursi legislatif Swedia pada pemilu September lalu.
Baca Juga: Pengunggah Video Pembakaran Al Quran Ditangkap, Polisi: Motif Asmara dan Sakit Hati
Selain politikus, Rasmus Paludan juga berprofesi sebagai pengacara. Tak hanya itu, dia juga cukup aktif di sosial media. Paludan merupakan seorang YouTuber yang kerap membagikan videonya di platform tersebut.
Aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Rasmus Paludan di Stockholm ternyata bukanlah yang pertama kali. Dia bahkan sengaja berkunjung ke kawasan berpenduduk Muslim di Swedia, untuk membakar Al-Qur'an.
Aksi yang dilakukan Rasmus Paludan memang provokatif. Dengan dukungan Stram Kurs, Paludan bahkan mengadakan 'tur' ke berbagai kota di Swedia untuk membakar Al-Qur'an.
Pada April 2022 lalu, aksi Paludan melakukan pembakaran Al-Qur'an disiarkan langsung di YouTube. Kanal YouTube Stram Kurs Sverige, hingga saat ini masih menyimpan video Paludan membakar Al-Qur'an di sejumlah kota di Swedia.
Aksi yang dilakukan Rasmus Paludan ini telah menuai kecaman dari berbagai negara Muslim dunia. Tak hanya itu, sejumlah organisasi internasional juga menyuarakan protes atas tindakan penghinaan tersebut.
Baca Juga: Swedia Mencekam Dampak Pembakaran Alquran, 3 Orang Terluka, Mobil-mobil Dibakar
"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami, Al-Qur'an di Swedia," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu juga memberi kecaman pada pemerintah Swedia. Dia mengatakan, Swedia ikut terlibat dalam penghinaan tersebut karena memberi izin pada Paludan untuk membakar Al-Qur'an di depan Kedutaaan Besar Turki di Stockholm.
"Mereka tidak diizinkan membakar buku lain, tapi ketika Alquran, kitab suci umat Islam, yang dibakar, mereka menyebutnya kebebasan berekspresi dan berpendapat," kata dia sinis.
Hal serupa disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Melalui akun Twitter resmi, Kemenlu menyampaikan kecaman terhadap aksi Paludan tersebut.
"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm (21/1)," kata Kemenlu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: